KARAWANG-Kantor Imigrasi Non TPI Karawang, melaksanakan rapat koordinasi (rakor) tim pengawasan orang asing atau Tim Pora di Hotel Mercure Karawang 6-7 Febuar. Rapat kali ini, mengusung tema ‘Sinergi Tim PORA Kabupaten Karawang dalam rangka Pemilu 2024’.
Tim Pora sendiri terdiri dari terdiri dari unsur-unsur Imigrasi, Kepolisian, TNI, Kejaksaan, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Dinas Tenaga Kerja, Dinas Pendidikan, dan instansi lainnya.
Kepala Imigrasi Karawang, Petrus Teguh Arianto mengatakan, kegiatan itu juga dilakukan diskusi, dengan menghadirkan dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Karawang.
Kanwil Kemenkumham Jawa Barat, Andika Dwi Prasetya mengatakan, kegiatan rapat dan diskusi ini menjadi penting, khususnya pengawasan orang asing dalam rangka Pemilu 2024.
Secara aturan, tegas warga negara asing (WNA) tidak memiliki hak suara, walaupun saat ini mereka memiliki hak untuk punya kartu identitas.
Baca Juga:Festival Durian Loji Akan Goyang KarawangTolak Peluasan TPSA Jalupang, Warga Bawa Sampah ke Kantor Pemkab
“Ini jadi perhatian. Nanti tentu dari Bawaslu Kabupaten Karawang bisa menjelaskan aturan dan ketentuannya,” kata Andika.
Dia juga menerangkan, tim Pora ini bisa melakukan pengawasan jangan sampai WNA datang ke tempat pemungutan suara (TPS), bahkan saat mencoblos pada 14 Februari 2024.
Dirinya juga mengharapkan dengan sinergi bersama melakukan pengawasan orang asing yang berada dan berkegiatan di Kabupaten Karawang, tidak berdampak negatif terhadap penyelenggaraan Pemilu 2024
“Jangan sampai nanti di pelaksanaan pemilu, ada contoh WNA ke TPS nyoblos. Nah itu kesalahan. Ini bentuk yang harus diantisipasi dan mungkin gangguan-gangguan lainnya,” katanya.
Kegiatan rakor ini dihadiri 20 intansi yang menjadi Tim Poea Kabupaten Karawang. Narasumber dalam diskusi ini dari Kepala Divisi Hukum dan HAM Kanwil Kemenkumham Jabar Wawan Dharmawan dan Komisioner Bawaslu Kabupaten Karawang. Wawan berharap kegiatan ini lebih memperkuat Tim Pora dalam pengawasan WNA pada Pemilu 2024.
Sementara itu, Komisioner Bawaslu Kabupaten Karawang, Ade Permana mengatakan, meski punya e-KTP, namun seorang WNA tidak bisa menggunakannya untuk mencoblos di Pemilu 2024. Sebab, syarat untuk mencoblos adalah WNI, sementara dalam e-KTP tercantum status sebagai WNA.
“Tentu adanya Tim Pora ini dapat turut membantu kami dalam mengawasi. Termasuk kami sudah meneruskan ke pengawas TPS untuk mencegah adanya WNA ke TPS buat nyoblos,” katanya.(ddy/ery)