Ada Kejanggalan Penghitungan Suara Aktivis Karawang Datangi Kantor KPU 

IMG-20240215-WA0028.jpg
Aktivis di Karawang saat datangi kantor KPU
0 Komentar

PASUNDAN EKSPRES – Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Karawang didatangi sejumlah massa yang mengaku dari beragam organisasi kemasyarakatan, Kamis (15/2/2024).

kedatangan aktivis karena  ingin mempertanyakan terkait banyaknya permasalahan yang terjadi dalam proses pemilihan suara pada Rabu, 14 Februari 2024 kemarin, sampai pada proses penghitungan suara. Mereka diterima langsung oleh Ketua KPU Kabupaten Karawang, Mari Fitriana.

Nurdin Syam, yang mewakili organisasi kemasyarakatan GMPI mengatakan “kehadiran kami disini, untuk meminta kepada KPUD Kabupaten Karawang agar tetap berlaku netral, untuk tidak ikut menjadi bagian atas dugaan-dugaan masyarakat apalagi tentang Pemilihan Legislatif (Pileg).

Baca Juga:Panwaslu Pamanukan Ajak Masyarakat Awasi Pemungutan dan Penghitungan Suara Baznas Subang Tetapkan Nominal Zakat Fitrah 2024 Sebesar Rp42.000

 Kami dari GMPI ingin menanyakan terkait situs KPU 2024 Dapil Jabar X, dimana disana banyak Calon-calon Legislatif (Caleg) yang bernomor urut 1 selalu diberikan penilaian tinggi??, sementara dilapangan caleg tersebut kita ketahui bersama, tidak masuk dalam suara. Begitupun sebaliknya,”

“Tentu ini bisa menjadi kerugian bagi para caleg, karena opini yang dibangun oleh KPU. Pertanyaannya, darimana KPU bisa memberikan nilai didalam beranda situs tersebut??, padahal penghitungannya belum masuk ke KPU, ini yang kami pertanyakan??,” ungkapnya lagi.

Ditempat yang sama, Fery Alexa Dharmawan, aktifis muda Karawang, menambahkan, bahwa pihaknya menemukan kekacauan dalam proses penglogistikan di KPU Kabupaten Karawang.

Salah satunya, lanjut Fery, mengenai kotak suara yang diangkut pada malam hari sekitar pukul 02.00 WIB menggunakan sepeda motor oleh orang tidak dikenal, tanpa dilakukan pengawalan oleh pihak penyelenggara baik dari KPU maupun Bawaslu. Yang terjadi di Desa Rengasdengklok Selatan, Kecamatan Rengasdengklok.

“Kok bisa seperti ini?? Pemilu ini kan dibiayai uang rakyat?? Bahkan disejumlah wilayah surat suara untuk Pileg tidak lengkap, bahkan ada yang surat suara yang tidak ada??,” kata Ferry.

“Kemudian, penghitungan suara yang dilakukan sampai melebihi jam 12 malam lebih. Hal ini mengapa bisa sampai seperti ini??.Kenapa harus dipaksakan, dan tidak dilanjutkan besok?? Karena yang jadi masalah penghitungam akan tidak beres karena saksi sudah tidak ada dilokasi (TPS),” urainya.

Terakhir, Ferry juga mempertanyakan terkait adanya surat keputusan bersama KPU dan Bawaslu yang dibuat dengan tidak melibatkan saksi partai??.

0 Komentar