Diakhir pernyataannya, sejumlah massa tersebut mengancam akan menggembok kantor KPU Karawang selama tujuh hari berturut-turut dengan menggaungkan hastag #getoutketuakpudkarawang.
”Jika sampai minggu depan ternyata masih ada indikasi- indikasi kecurangan maka kami akan datang kembali dengan membawa massa yang jauh lebih banyak. Kita gembok kantor KPU dan kami akan mengusung hastag #getoutketuakpudkarawang, kami juga meminta penghitungan suara ulang.Kami akan menggugat!!,” ucap mereka kompak.
Sementara itu, Ketua KPU Kabupaten Karawang Mari Fitriana didampingi Sekretaris , Fauzi Purwendi menjelaskan bahwa situs KPU 2024 diupload berdasarkan sistem aplikasi Sistem Informasi dan Rekapitulasi Pemilu (Sirekap).
Baca Juga:Panwaslu Pamanukan Ajak Masyarakat Awasi Pemungutan dan Penghitungan Suara Baznas Subang Tetapkan Nominal Zakat Fitrah 2024 Sebesar Rp42.000
Dimana basic data penghitungan suara diupload langsung oleh KPPS petugas Sirekap di TPS.
Kemudian, lanjutnya, terkait banyaknya laporan mengenai logistik Pemilu 2024, akan menjadi bahan evaluasi bagi pihaknya
”Temuan-temuan dilapangan itu tidak akan kami hilangkan tapi kami jadikan bahan evaluasi kami. Yang jelas tidak ada faktor kesengajaan sama sekali,” terangnya.
“Jika kemudian ada yang tertukar dan lain sebagainya , kami juga bingung, karena kami sudah melakukan pengawasan dan tahapan yang berlapis. Hal ini pasti kami akan evaluasi, karena kami selalu mengingatkan kepada PPK, Agar mereka memastikan surat suara tidak tertukar dan semua set- nya lengkap. Sehingga proses pemungutan suara bisa berjalan dengan baik tanpa kendala,” jelas Mari lagi.
Mengenai kotak suara yang dibawa menggunakan sepeda motor ini, Mari menegaskan akan memanggil KPPS, PPS dan PPK dari TPS, desa dan kecamatan yang dimaksud.
“Kami akan panggil, kami akan minta klarifikasinya seperti apa, mengapa bisa ada kejadian seperti itu,” tegasnya, seraya menandaskan pihaknya tidak masalah terkait ancaman akan adanya massa yang jauh lebih banyak yang akan datang ke KPU. Menurutnya hal itu sudah biasa.