HIV/AIDS, Virus dengan Tingkat Kematian yang Cukup Tinggi, Bagaimana Dampaknya Terhadap Penduduk Dunia?

0 Komentar

Oleh:Dhenisa Gitviana Putri

Mahasiswi semester 4 Fakultas Geografi UMS

Sebuah virus telah ditetapkan sebagai pandemic, jika penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut telah menyerang banyak orang di seluruh dunia dalam waktu yang berdekatan.
Sedangkan dilansir dari Wikipedia.org, pandemic adalah Pandemi ( dari Yunani pan semua + demos orang ) adalah epidemic penyakit yang menyebar di wilayah yang luas, benua atau bahkan di seluruh dunia. Adapun kriteria menurut World Health Organization (WHO) sebagai berikut: (1) virus tersebut dapat menyebabkan penyakit atau kematian; (2) penularan virus dari manusia ke manusia; (3) telah terbukti bahwa virus telah menyebar ke seluruh dunia dan berkelanjutan.
HIV/AIDS (1980-sekarang) dikenalkan pertama kali oleh Amerika Serikat melalui Centers for Disease Control and Prevention Amerika Serikat pada 5 Juni 1981, penyakit ini disebabkan oleh lima laki-laki homoseksual di Los Angeles. Spesies HIV pada manusia adalah HIV 1 dan HIV 2, yang mana HIV 1 berasal dari simpanse Pan troglodytes troglodytes yang didapatkan di Kamerun selatan. Selanjutnya dilansir dari Wikipedia HIV-2 dari Sooty Mangabey (Cercocebus atys), monyet dari Guinea Bissau, Gabon dan Kamerun. Pandemic jenis ini telah membunuh setidaknya 36 juta jiwa di seluruh dunia.
Afrika Selatan adalah negara dengan epidemi AIDS terbesar di dunia. Hampir 20% orang dewasa di negara tersebut mengidap HIV positif dan lebih dari 2,7 juta dari sekitar 6,3 juta orang yang hidup dengan virus ini sekarang mengalami pengobatan.
Menurut data dari World Population Data Sheet tahun 2019. Penderita AIDS terbanyak berada di benua Afrika baik untuk penderita perempuan maupun
penderita laki-laki dengan rentang usia 15-24 tahun. Dibandingkan dengan laki- laki, AIDS lebih banyak diderita oleh kaum perempuan dengan penderita terbanyak di Afrika Selatan sebesar 11,3%, lalu disusul oleh Botswana sebesar 8,9%.
Afrika Selatan merupakan salah satu negara berkembang di benua Afrika. Banyaknya penderita AIDS disana menunjukkan bahwa tingkat kesehatan di negara tersebut sangat rendah. Peralatan serta perlengkapan medis yang tidak mendukung, menyebabkan pengidap HIV/AIDS tidak bisa diobati secara maksimal.
Sebagian besar orang yang terinfeksi HIV di wilayah ini terinfeksi saat melakukan hubungan heteroseksual tanpa pengaman. Berhubungan seks tanpa pengaman dengan beberapa pasangan merupakan faktor terbesar untuk HIV di wilayah ini. Selain itu, faktor penyebab lainnya adalah penggunaan narkotika dengan menggunakan jarum suntik. Gaya hidup yang kurang baik juga ikut menjadi penyebab tingginya angka penderita HIV/AIDS.

0 Komentar