Dialog Lintas Agama Menjaga NKRI, Mampukah?

0 Komentar

Oleh. Reni Tresnawati

Kepemudaan Olahraga Wisata dan Kebudayaan (Disporaparbud) Kabupaten Purwakarta, menggelar diskusi Lintas Iman di Aula Sport Center Jaya Perkasa Purwanarman. Kegiatan tersebut merupakan upaya menumbuhkan nilai-nilai kebangsaan bagi generasi muda. Acara ini bekerja sama dengan Komenitas Lintas Iman yang dihadiri beberapa tokoh agama dari berbagai daerah.
Diskusi itu bertema Fanatisme Beragama Mustikah? Sebuah upaya memperkuat toleransi sejak dini dalam NKRI. Yang mengundang narasumber Direktur Indonesia Berfilsafat, Dr. Ammar Fauzi. Menurut Ammar fanatisme itu energi untuk bangkit dan terus berjuang. Tanpa fanatisme cita-cita perjuangan dan pembangunan hanyalah idealisme utopis dan angan-angan.” Dalam korodor rasionalitas dan nilai-nilai kemanusiaan, fanatisme tidak perlu khawatir menjadi radikalisme dan anarkisme. Para bapak pendiri bangsa talah meletakkan Pancasila yang berperan efektif sebagai koridor fanatisme dalam rasionalisme, radikalisme, taleransi, dll.” Ungkap Ammar.
Di tempat terpisah, Kabid Kepemudaan Disporaparbud Purwakarta Ahmat Arif Imamulhaq, melalui Kepala Seksi Kepemimpinan dan Kepeloporan Abi Jawahir, mengatakan bahwa dialog ini dalam rangka menumbuhkan nilai-nilai kebangsaan bagi generasi muda yang sangat penting untuk memahami secara mendalam situasi kebatilan, pada saat terbentuknya negara dan bangsa Indonesia diawal-awal kemerdekaan. Diantaranya pada saat perdebatan tentang pembahasan Pancasila dan UUD 1945.
Acaranya dihadiri dari berbagai kalangan kala itu. Seperti, tokoh agama, akademis dan pejuang kemerdekaan. Mereka mencari titik kesamaan dengan pandangannya masing-masing untuk mempersatukan dan mewujudkan Indonesia. Dengan mengedepankan ilmu yang menggunakan akal sehat dan hati yang bersih tanpa menyertakan kepentingan kelompok apalagi pribadi. Sangat penting untuk terus dipraktekkan di kalangan anak-anak muda agar cara berpikir dan perilaku mereka selalu terbuka untuk kebaikan dan keadilan”. Jelas Abi. Minggu 26/7. (Radar Karawang).

Kenapa Fanatisme Selalu Dinisbatkan dengan Islam Kaffah?

Fanatisme seringkali dikaitkan pada Islam kaffah. Kenapa demikian? Karena Islam kaffah selalu mengajarkan hal-hal yang berkaitan dengan hukum syara secara optimal. Hukum syara menjadikan manusia hidup lebih terarah ke jalan kebenaran yang hakiki. Sementara musuh-musuh Islam tidak ingin melihat umat Islam memiliki tujuan hidup yang bisa membangkitkan kepada kemajuan, setelah sekian lama terpuruk. Keterpurukan yang melanda kaum muslim saat ini, disebabkan oleh kemerosotan muslimin dalam berpikir, sehingga tidak melihat dengan pandangan yang global.

0 Komentar