Indonesia Dalam Pantauan Resesi Ekonomi Global

0 Komentar

Oleh: Muhammad Zeinny H.S
-Junior analyst at core-eco international-
-ISPEN’28-

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2020 mencapai minus 5,32%. Ekonomi Indonesia pun terancam resesi jika pada kuartal III-2020, ekonomi Indonesia kembali minus. Kontraksi yang lebih dalam ini terendah sejak tahun 1999 atau 21 tahun yang lalu, di mana ekonomi minus 6,13% pada triwulan I. kontraksi 5,32% ini terendah sejak triwulan satu tahun 1999 ini mengalami kontraksi minus 6,13%, BPS mengungkapkan, penyebab pertumbuhan ekonomi yang mengalami kontraksi cukup dalam. Dalam catatannya, ada 17 sektor yang melambat sedangkan 7 sektor yang tumbuh. Adapun konsumsi rumah tangga penyumbang sumber yang tinggi membuat ekonomi negatif. perekonomian Indonesia bakal terkontraksi hingga 3 persen bila kasus penularan virus corona terus meningkat hingga kuartal IV 2020.

Pemerintah Harus Tegas dan Serius

pemerintah mengalokasikan dana penanganan pandemi virus corona untuk berbagai sektor. Mayoritas dana digunakan untuk bantuan sosial (bansos) yang mencapai Rp203,9 triliun.
Kemudian, untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sebesar Rp123,46 triliun, insentif usaha Rp120,61 triliun, kementerian/lembaga atau pemerintah daerah Rp106,11 triliun, kesehatan Rp87,55 triliun, dan pembiayaan korupsi Rp53,55 triliun, Hanya saja realisasinya masih minim. Pemerintah harus memperhatikan permasalahan realisasi serta penanganan corona ini sebagai hal yg perlu di imbangi prioritasnya, Di satu Sisi Pemerintah perlu untuk menyuntik beberapa sektor yg memang berhubungan langsung dengan lajur ekonomi nasional, seperti UMKM, Insentif usaha, Kesehatan dan pembukaan lapangan kerja, satu sisi pula pemerintah perlu pentingnya untuk menyeimbangkan Skala Penanganan Covid-19, yg kian hari jumlahnya bertambah, perlu adanya langkah konkret kebijakan maupun peraturan yg mana mampu meng-efektifkan penanganan Covid-19 nasional, agar masyarakat, pelaku usaha, tenaga kesehatan dapat terintergrasi dengan jelas, lajur ekonomi tetap merangkak naik, namun angka covid-19 bisa di tekan menjadi landai atau bahkan menurun, hal ini perlu kerja sama antar stake holder terkait untuk penanganan covid dan akselerasi ekonomi supaya positif kembali.

Baca Juga:Kedai Dongkrak Sediakan Kopi hingga Batagor Si OmMacan Citarum Indonesia (MCI): Pastikan Perusahaan Pembuang Limbah

Percepat Pemulihan Ekonomi Nasional

Zein yg juga Ketua Bem Fakultas Ekonomi UPI 2019 mengatakan, “untuk dapat menghindari zona resesi maka pemerintah perlu fokus untuk menjalankan insentif program pemulihan ekonomi nasional (PEN), Yg hal itu perlu dipercepat dan dibuat se-efektif mungkin,”. Agar alokasi dan realisasi dapat seimbang pun tepat sararan dan tepat waktu, maka dari itu pemerintah perlu memaksimalkan lembaga terkait seperti kemenko perekonomian, kementrian keuangan, umkm, dll, serta meminimalisir lembaga-lembaga buatan atau yg kinerjanya kurang efektif untuk bisa dihilangkan saja agar porsi anggaran bisa terealisasikan ke lembaga lain yg lebih efwktif dan efisien.

0 Komentar