TPA Panembong Penuh, Armada Bawa Sampah ke Kantor DLH

TPA Panembong subang
INDRAWAN SETIADI/PASUNDAN EKSPRES MUATAN PENUH: Armada sampah bermuatan penuh, terparkir di area kantor Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Subang.
0 Komentar

SUBANG-Pemandangan yang berbeda terlihat di kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Subang. Terlihat lebih dari lima unit armada pengangkut sampah, terparkir di area kantor DLH, penuh dengan muatan sampahnya, Selasa (2/3).

Tersampaikan kabar pada Pasundan Ekspres, tidak beroperasinya beberapa armada pengangkut sampah tersebut, lantaran jalan menuju TPA Panembong di-blokade massa yang menuntut pemerintah agar TPA Panembong segera direlokasi.

Saat dikonfirmasi pada Kepala Bidang Pengolaan Sampah DLH Subang, Dito Sudrajat menjelaskan, jika armada pengangkut sampah dengan muatan penuh tersebut terparkir lantaran ada keterlambatan pengiriman bahan bakar. “Gak di-blokade, cuma ada soal tekhnis saja, yakni keterlambatan pengiriman bahan bakar, sehingga armada sampah ini terparkir sementara di DLH, karena alat berat di sana tidak bisa beroprasi,” ungkapnya.

Baca Juga:Keren, di Desa Ini Petani Gunakan Burung Hantu untuk Kendalikan Hama TikusMau dengar Masukan Ulama, Kiai Abun Apresiasi Jokowi Cabut Perpres Investasi Miras

Pemandangan yang tak ladzim itu, tentu mengundang banyak pertanyaan. Apa benar hanya lantaran keterlambatan pengiriman bahan bakar saja, maka armada-, padahal sedang dalam muatan penuh? Lalu memang apa hubungannya jika alat berat di sana tidak beroprasi, armada sampah tidak bisa ke sana juga?

Ketika ditanya armada sampah harus parkir di DLH, Dito menjelaskan, alasan sebenarnya di TPA Panembong sudah tidak memungkinkan lagi armada-armada tersebut membuang sampah, jika alat berat tidak beroprasi, karena sudah tidak ada ruang untuk armada membuang sampah. “Karena sampah di sana sudah sampai ke jembatan penimbangan. Jadi armada ini sudah tidak ada tempat untuk menurunkan sampah. Kalau alat berat tidak beroperasi, karena menbuang sampah dari armada sampah di sana dibantu oleh alat berat, agar bisa menyisakan ruang untuk membuangnya,” tambahnya.

Dia juga membantah akan adanya blokade warga yang menyebabkan armada-armada sampah terparkir di DLH, melainkan murni soal tekhnis. “Tidak ada blokade warga, karena sudah overload saja. Maka harus ada manuver, jika mau buang sampah dari armada. Nah, manuvernya pakai alat berat. Bahan bakarnya telat ngirim, jadi terlambat, tertahan. Parkir dulu di sini, hanya itu,” tambahnya lagi.

Jika keadaanya demikian sudah dipastikan TPA Panembong tidak mampu lagi menampung sampah, namun tetap dipaksakan. Dito menyebut hanya memindahkan TPA solusinya, tidak ada yang lain. “Ya dipindahkan mau tidak mau. Namun sekarang belum bisa, lantaran masih banyak prosedur yang harus ditempuh. Baik fasilitasnya maupun administrasinya,” jelasnya.

0 Komentar