Tahlilan jadi Klaster Baru, 59 Orang dari 15 KK Jalani Isolasi Mandiri di Jalancagak

klaster tahlilajn jalancagak
Kepala Desa Jalancagak indra Zaenal Alim respon cepat penyebran Covid-19 di lingkungannya.
0 Komentar

SUBANG-Muncul klaster tahlilan di Jalancagak, yang menyebabkan 59 orang yang terdiri dari 15 KK jalani isolasi mandiri. Hal itu dibenarkan oleh Kepala Desa Jalancagak, Indra Zainal Alim saat dikonfirmasi oleh Pasundan Ekspres, Senin (8/3).

Dia menuturkan jika sebelumnya warganya tersebut mengikuti tahlilan di rumah warga, yang meninggal akibat Covid-19. “Ada 27 orang terdiri dari ibu-ibu mengikuti tahlilan. Sebelumnya, warga saya ini meninggal karena sudah lama sakit di Jakarta. Keluarganya, yakni anaknya mengadakan tahlilan, beberapa hari kemudian, merasa tidak enak badan, di tes antigen dan PCR hasilnya positif,” ungkapnya.

Dari situ, lanjutnya, satgas Covid-19 Desa Jalancagak bertindak gesit untuk mentreking ke 27 orang yang mengikuti tahlilan, sehingga didapatlah hasil sejitar 59 orang tanpa gejala. Sesuai intruksi satgas Covid 19 Kabupaten Subang, beberapa orang tersebut agar menjalani isolasi mandiri hingga 14 hari ke depan. “Tidak satu RT, hanya didominasi memang oleh warga kami yang berdomisili di RT 14. Maka, kami juga melakukan pelaksanaan PPKM Mikro skala RT,” tambah Indra.

Baca Juga:Ular Naga CipunagaraJulie Estelle dan David Tjiptobiantoro, Menikah di Maladewa

Dia juga mengaku telah berswadaya dengan warga lainnya, untuk ikut berkontribusi membantu keperluan logistik, bagi warga yang sedang menjalani isolasi mandiri. Selain itu, setiap pagi satgas Covid-19 tingkat desa selalu melakukan wawar, menghimbau agar yang sedang menjalani isolasi mandiri melakukan rutinitas pebingkatan imun, seperti olah raga, dan berjemur. “Setiap pagi kita keliling, wawar, selain mensuplai keperluan logistik mereka,” tambahnya lagi.

Dalam kesempatan itu Indra juga menuturkan, khususnya bagi warga Jalancagak untuk tidak lelah melaksakan protokol kesehatan, yakni dengan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Dia berharap, dengan pengketatan kegiatan masyarakat, khususnya di tingkat RT, bisa menghambat penyebaran Covid-19 yang saat ini masih belum ada tanda-tanda akan berakhir. “Saya berharap warga tetap tidak lelah menjalankan Prokes, karena hanya dengan kedisiplinan kita terhadap Prokes yang bisa mencegah penyebaran Covid-19 ini,” pungkasnya.

Perkembangan kasus positif di Subang juga terus mengalami penambahan, sepekan kemarin. Penambahan kasus Covid-19 di Kabupaten Subang terus mengalami lonjakan.

Data dari Satgas Covid-19 Kabupaten Subang mencatat, Update Senin (6/3) terjadi penambahan sembilan orang. Dengan demikian total kasus konfirmasi positif menjadi 3.501.

0 Komentar