Angka ke-13 ini memang beda. Ulang tahun kami, Pasundan Ekspres ke-13, dikemas aksi sosial.
Pagi 26 Maret setiap tahunnya kami sudah nongkrong di perempatan lampu merah. Jualan koran. Tradisi rutin. Kini kami memilih bertemu dengan anak yatim piatu. Auranya beda. Kami lebih sumringah dan lebih bersemangat.
Setengah 07.00 pagi, salah satu orang yang melahirkan Pasundan Ekspres sudah nongkrong di depan kantor. Sudah ditemani dengan sepeda favoritnya. Mengawali semangat di pagi hari di usia 13 tahun.
Baca Juga:Berikut Rencana Detail Tata Ruang Pembangunan Kawasan Industri di Desa PatimbanPemkab Gelar Musrenbang Online, Bahas Soal Sampah Desa
Melihat-lihat karangan bunga. Terimakasih klien kami. Begitu kata Mohamad Fauzi, Direktur Pasundan Ekspres. Pukul 08.00, semua tim Pasundan Ekspres sudah datang. Siap-siap menyapa anak-anak Panti Asuhan.
Diawali dengan doa. Dengan penuh keyakinan, menatap optimis masa depan lebih baik. Dipimpin langsung oleh bos Pasundan Ekspres yang hobi sepedaan itu. Ada tiga tempat yang kami tuju. Timnya dibagi tiga. Kami senang berkunjung ke Panti Asuhan Rumah Harapan, Panti Amaliya dan Panti Asuhan Tahfiz Muhammadiyah Subang.
Silaturahmi kami ke Panti Asuhan Harapan dikomandani Lukman Nurhakim, Pimpinan Perusahan. Panti Asuhan Amaliya dipimpin Sutarjono Bayu Aji, General Manager dan Direktur Pasundan Ekspres di Panti Asuhan Tahfiz Muhammadiyah.
Kedatangan kami disambut hangat anak-anak yatim piatu. Sambutan hangat mereka memberikan energi positif nan semangat. Kedatangan kami hanya silaturahmi saja. Tapi ada sedikit yang kami beri dengan harapan mereka bisa tersenyum. Kami berikan mereka makanan siap saji. Ada juga sejumlah uang. Jumlahnya tak banyak, tapi itu bentuk kepedulian kami.
Kita tahu saat ini masih suasana Covid-19. Kami pun berikan bantuan masker. Harapannya mencegah penyebaran Covid-19 di panti asuhan. “Selamat milad Pasundan Ekspres ke-13 semoga semakin maju,” kata anak di Panti Asuhan Tahfiz Muhammadiyah Subang, Humaeroh.
Doa terbaik dari anak yatim piatu semangat untuk kami. Kami pun mendoakan agar anak-anak Yatim ini jadi orang hebat dan bermanfaat bagi banyak orang. Kami pun berpamitan meninggalkan panti asuhan. Menuju ke Graha Pena Pasundan Ekspres. Ada nasi tumpeng menanti. Kami pun mulai lapar.