Menikmati Sensasi Unik Bakso Tumpeng di Purwakarta

Bakso Tumpeng di Purwakarta
ADAM SUMARTO/PASUNDAN EKSPRES BAKSO TUMPENG: Oktavia saat menyajikan bakso tumpeng untuk pelanggannya.
0 Komentar

PURWAKARTA-Bakso menjadi salah satu kuliner khas Indonesia. Keberadaan bakso mudah dijumpai di berbagai wilayah Indonesia. Bisa dimakan sebagai makanan pembuka, utama atau sekadar cemilan menjadikan bakso disukai berbagai kalangan.

Bakso juga cocok dikonsumsi pada saat cuaca panas, pun nikmat memakannya saat cuaca dingin. Maka tak heran bakso termasuk ragam kuliner legendaris yang sudah melekat di berbagai kalangan masyarakat.

Dalam perkembangannya, bakso tak melulu berbentuk bulat, melainkan telah banyak inovasi yang dilakukan para pedagang bakso sehingga semakin banyak pilihannya. Bahkan tak hanya bentuknya tapi juga isiannya yang bervariatif sejalan dengan perkembangan kuliner kekinian.

Baca Juga:JNE Ngajak Online, Bantu Kembangkan Bisnis UKM Lewat DigitalDemokrat Purwakarta Apresiasi Keputusan Kemenkumham

Seperti halnya yang dilakukan Oktavia, salah seorang pedagang bakso sekaligus pemilik kedai bakso Sabar Menunggu BSM Lava yang berlokasi di Jalan Raya Cibogo – Plered, tepatnya di Desa Cibogohilir, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta.

Oktavia bersama suaminya, Agus Musoleh, berinovasi dengan membuat bakso tumpeng mengacu pada bentuk bakso yang menyerupai tumpeng. Inovasi ini jelas bertujuan untuk mendatangkan lebih banyak pembeli. “Kami namai bakso tumpeng karena bentuknya menyerupai tumpeng berbentuk kerucut. Namun, di kalangan pelanggan ada juga yang menyebutnya bakso mercon atau lainnya. Bebas saja mau menyebutnya apa, tapi saya dan suami sepakat menamai bakso ini bakso tumpeng,” kata Oktavia saat ditemui di kedai bakso miliknya, Rabu (31/3).

Oktavia menyebutkan, dirinya bersama suami mulai berjualan bakso sejak enam tahun lalu. Sedangkan menu bakso tumpeng baru ada sejak November 2020. “Alhamdulillah, sejak ada bakso tumpeng, pelanggan kami semakin banyak. Sehari bisa sampai 50 porsi,” ujarnya.

Bakso tumpeng buatan Oktavia berisikan telur puyuh, bakso berukuran kecil, daging cincang dan juga sambal merah. Bagi yang tak kuat pedas, Oktavia juga menyediakan bakso tumpeng tanpa isian sambal.”Khusus yang makan di tempat, penyajian bakso tumpeng disajikan secara terpisah, tidak seperti bakso pada umumnya yang kerap digabung dengan mi. Bakso tumpengnya disiram bumbu berbentuk cair kemudian ditambah saledri yang sudah diiris,” ucapnya.

Untuk seporsi bakso tumpeng dirinya mematok harga Rp16.000 saja. Selain itu ada pula bakso rusuk, bakso beranak dan bakso urat.(add/sep)

0 Komentar