Memaknai Survey Kecil untuk Keberlangsungan Program Studi

Memaknai Survey Kecil untuk Keberlangsungan Program Studi
0 Komentar

Oleh

1.Drs.Priyono,MSi (Dosen dan Wakil Dekan I Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta)

2.Agus Anggoro Sigit,SSi,MSC(Dosen Fakultas Geografi UMS dan penggagas serta pelaksana program 1000 peta desa)

Saat ini adalah musim penerimaan mahasiswa baru   atau maru di Perguruan Tinggi pada tahun akademi 2021-2022. Teringat saat visitasi akreditasi beberapa tahun lalu, asesor menanykan hal yang krusial tentang keberlangsungan program studi dalam beberapa indikator. Ini adalah pertanyaan mendasar karena berapapun keberhasilan pada komponen yang lain, akan tetapi subyek ini tidak mendapat perhatian maka keberlangsungan program studi bisa terancam.

Baca Juga:RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH ( LPPD ) PEMERINTAH KABUPATEN KARAWANG TAHUN 2020Menjemput Rezeki Disaat Pandemi

Pertanyaan mendasar itu adalah Berapa jumlah mahasiswa setiap tahun, bagaimana ketetatan seleksinya sampai pada distribusi spasial mahasiswa dan kemana saja mereka setelah lulus?. Keempat pertanyaan mendasar tersebut memiliki makna tentang keberlangsungan, kualitas maru dan kepopuleran artinya mahasiswa hanya berasal dari daerah sekitar atau sampai popular ke tingkat Nasional bahkan pada akreditasi tingkat Internasional, mahasiswa asing jadi point penting. Dan yang terakhir bermakna serapan ke dunia kerja. Sebetulnya ada tiga siklus pembelajaran bahwa kualitas alumni itu ditentukan oleh 3 faktor yaitu input, proses dan output. Kali ini hanya input dan out put yang dibicarakan.

Berbagai upaya sudah dilakukan oleh managemen prodi atau Perguruan Tinggi untuk memikat atau memiliki daya panggil yaitu mulai dari pelayanan oneday service (mendaftar sampai diterima cukup dibutuhkan  waktu hanya satu hari), kebanyakan dengan cara menyebar informasi melalui leaflet, booklet, kalender, bahkan pemasangan baliho besar di lokasi strategis saat memasuki sebuah kota. Beberapa ada yang mengandalkan road show ke sekolah sekolah dengan memberikan informasi langsung tentang program studi atau memberikan keilmuan yang relevan dengan program studi misalnya Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta telah melaksanakan program road show sejak tahun 2010, memasuki sekolah dan melakukan kajian dengan MGMP geografi baik Jateng, Jatim maupun Jabar bahkan Indonesia  baik via luring maupun daring. Konten yang diberikan adalah memberi ceramah tentang aplikasi penginderaan jauh dan sistem informasi geografis untuk pembelajaran geografi di SMA/MA, ditambah menu lain seperti pembahasan soal ujian negara geografi, aplikasi drone untuk pembelajaran spasial, trik menulis karya ilmiah dan media masa , pembelajaran online dan studi lapangan. Jadi Fakultas Geografi UMS datang ke sekolah dan MGMP Geografi untuk berbagi keilmuan. Ada pula model marketingnya lewa medi masa, elektronik sampai internet .

0 Komentar