Ini Penjelasan Dosa Bunuh Diri Menurut Agama Islam dan Kristen

Dosa Bunuh Diri Menurut Agama Islam dan Kristen
0 Komentar

Meski ditemukan dalam posisi tak biasa, Kapolsek Kota Purwakarta Kompol Januaryono menegaskan, setelah dilakukan visum luar tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Ketiga kasus bunuh diri tersebut pun menuai tanggapan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Purwakarta, KH Jhon Dien. Menurutnya, bunuh diri bukanlah solusi untuk mengakhiri masalah yang tengah dihadapi.

“Dalam islam, bunuh diri merupakan tindakan terlarang yang dibenci Allah SWT. Ancaman dosanya pun tidak tanggung-tanggung dan begitu mengerikan,” kata KH Jhon Dien, saat dihubungi melalui gawainya, Ahad (11/4)

Baca Juga:Sembilan Jenis Kerang Dengan Empat Saus Pilihan Menjadi Salah Satu Menu Andalan Restauran Seafood Ini Hingga Bisa Buka Lima Cabang Selama PandemiAsyik, Penerima BLT UMKM Tahun Lalu Bisa Dapat Lagi

Disebutkannya, seseorang yang melakukan bunuh diri adalah mereka yang merasa putus asa. Mereka seolah hilang harapan untuk menjalani hidup ke depan. “Tak punya harapan ini karena tak punya iman, semua bersandar kepada rasio. Biasanya, menganggap dengan kematian selesai masalah,” kata Kiai John Dien.

Dalam Islam, lanjutnya, bunuh diri dengan alasan apapun adalah haram. Orang yang melakukan perbuatan ini terancam mendapatkan dosa besar. Sebab, kata Kiai Jhon Dien, hidup dan matinya seseorang itu berada di tangan Allah SWT dan merupakan karunia dan wewenang dari Allah.

“Bahkan dalam hadist dijelaskan bahwa pelaku bunuh diri kekal di neraka jahanam,” ucapnya.

Dijelaskan Kiai Jhon Dien, orang melakukan bunuh diri itu akan mengalami tiga penderitaan, yakni penderitaan di dunia yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tersebut, penderitaan menjelang kematiannya, serta penderitaan kekal di akhirat kelak.

Bunuh diri, laniut dia, menunjukkan penurunan keimanan, padahal agama cenderung dapat mengurangi depresi mental dan pedihnya tragedi kehidupan. “Seberat apa pun kehidupan, seberat apa pun tantangan yang dihadapi, orang tidak boleh putus asa. Di dalam Alquran disebut, ‘jangan engkau semua putus asa dari rahmat Tuhan’,” katanya.

Ia menambahkan, setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Masalah yang diterima sesorang merupakan ujian yang diberikan Tuhan untuk meningkatkan kualitas iman dan takwa sesorang.

“Berani hidup artinya berani menghadapi masalah. Yakinlah tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan. Kewajiban kita hanyalah berusaha dan berupaya. Untuk mencari solusi masalah yang dihadapi, hendaklah ambil air wudhu untuk memohon petunjuk Allah SWT.

0 Komentar