7 Kebiasaan Buruk yang Sulit Dihilangkan Namun Perlu Ditinggalkan, Apa Kebiasaan tersebut Ada di Kamu??
Dalam kehidupan sehari – hari tentu saja kita sering melakukan hal – hal yang menjadi rutinitas kita, dan bahkan sesuatu hal yang seringkali kita lakukan berubah menjadi kebiasaan, tidak mengapa kalau kebiasaan itu adalah kebiasaan positif, namun jika kebiasaan tersebut katakanlah kurang baik bahkan melanggar, tentunya perlu ditinggalkan donk ya… Apa saja sih kebiasaan yang melanggar tersebut?
7 Kebiasaan Buruk yang Sulit Dihilangkan Namun Perlu Ditinggalkan
- Berkendara melawan jalur di jalan satu arah
Sekarang ini banyak kita temui jalanan yang tidak hanya 2 arah, namun juga diberlakukan 1 arah. Nahhh….Berkendara melawan jalur ketika di jalan satu arah seringkali penulis temui, mungkin saja dengan tujuan berbeda-beda, misalnya:
Agar cepat sampai tujuan tanpa perlu mengikuti jalan yang sudah di atur agar tidak berputar-putar, sebab jarak antara tempat awal dengan tempat tujuan sebenarnya dekatB. Menghindari Kemacetan jika harus memutar dan mengikuti jalan yang sudah dianjurkanC. “Saya Penduduk sini dan dari dulu tidak satu arah, baru-baru ini saja dibuat satu arah, jadi ngapain harus muter arah segala toh tujuan saya dekat” Mungkin masih banyak alasan lainnya sehingga mengendarai kendaraan melawan arah lainnya
Baca Juga:Sudah Empat Bulan Tunjangan Profesi Guru di Bandung Barat Tak Kunjung CairKPAD Belum Miliki Komisioner, Sudah Seleksi, Tapi Belum Disahkan
2.Berkendara ketika ingin berbelok tidak menyalakan lampu sein juga tanpa memberikan aba-aba seperti tangan melambai.
Hal ini mungkin dimengerti untuk dirinya sendiri tanpa memperhatikan apa yang difikirkan pengendara lain yang bisa saja mengira lampu jauh yang ditekankan adalah untuk mendahului, padahal ternyata dia lakukan untuk berbelok. Hanya dengan menggunakan lampu tembak atau lampu jauh yang justru biasanya dipakai untuk aba-aba menyalip atau mendahului kendaraan lain.
Hal ini bisa saja menjadi kebiasaan yang berawal dari berkendara sering di tempat yang sepi dan terbiasa tanpa sein dan aba-aba untuk berbelok, lalu kebiasaan ini terbawa ketika berkendara di jalur umum yang banyak pengendara lain