SUBANG-Menjelang lebaran tiba, pasar tradisional kerap terjadi pasar tumpah hingga berjualan ke bahu jalan. Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) mengimbau pengelola pasar untuk menyiapkan lahan penampungan.
Kepala DKUPP Kabupaten Subang H Dadang Kurnianudin mengatakan, baru-baru ini ada rapat vicon dengan kepolisian, dimana ada salah satu pembahasan mengenai pasar tumpah. Pihaknya meminta kepada pengelola pasar Ciasem, Kalijati, Cisalak dan lainnya, yang berpotensi pedagang melakukan aktivitas dagangnya yang terlalu membahu di jalan nasional untuk disiapkan tempat khusus atau penampungan. Diharapkan, pasar tumpah itu tidak terjadi. “Sudah kita minta kepada pengelola pasar tersebut dan saat ini mereka sudah membangun tempat penampungan,” ungkapnya.
Tempat penampungan tersebut, dijelaskan Dadang, berkapasitas 40-50 pedagang, supaya nantinya, para pedagangtidak membahu ke jalan. “Dibuatlah agar mampu menampung 40-50 pedagang, agar tidak terlalu ke depan jalan nasional berdagangnya,” ungkapnya. Dadang mengimbau kepada para pedagang tradisional, agar jangan pernah menimbun kebutuhan pokok masyarakat untuk mendapatkan untung berlebih. Seperti beras, daging, minyak dan lainnya menjelang lebaran. Jika ada masyarakat yang mengetahui ada penimbunan, maka bisa segera melaporkan ke pihak DKUPP ataupun Kepolisian, karena itu melangggar undang-undang. “Jangan sekali-kali menimbun. Laporkan, karena itu melanggar undang undang dan juga tidak berkah,” tegasnya.
Baca Juga:Hadang Pemudik, Siagakan Petugas Gabungan di Pos PenyekatanWardah Dukung Program Renovasi Rumah Layak Huni
Mengenai gas melon, Dadang mengaku setiap hari memantau pergerakan harga. Bukan hanya gas melon saja, namun kebutuhan pokok masyarakat (Kepokmas), terlebih di bulan Puasa dan menjelang lebaran. Sebenarnya untuk gas melon harga bisa mengalami kenaikan, karena ketika pengecer membeli ke Pangkalan. Gas melon tersebut, dijual lagi ke pengecer lainnya sehingga harga melambung.
“Itu prediksi kita ya. Dimana pengecer membeli ke pangkalan, namun pengecer tersebut menjual lagi ke pengecer lainnya. Alhasil, karena ingin mendapat untung jadinya harga gas melon jadi naik dan terus naik. Ini tidak boleh terjadi,” katanya.
Sementara Hiswana Migas meyakini untuk gas melon 3kg dipastikan aman menjelang lebaran. Ketua Hiswana Migas DPC Subang Teddi Aditya Rachman mengatakan, pihaknya telah berkordinasi dengan lintas sektor, seperti pihak Pertamina MOR III, DKUPP dan lainnya mengenai pasokan gas melon menjelang lebaran. Kabupaten Subang yang pasokannya diguyur dengan extra dropping, dirasakan akan sangat aman di Bulan Ramadhan, Lebaran hingga pasca Lebaran.