Sudah lebih dari 1(satu) tahun bangsa Indonesia dan seluruh dunia berada dalam masa dimana semua hal terasa baru dan berubah, terasa aneh dan mungkin menyulitkan pada sebagian besar masyarakat kita yakni Pandemi Covid-19 . Keadaan ini sungguh taka ada yang menyangka, tapi itulah takdir illahi yang harus kita terima dengan ikhlas hati. Tak perlu ada keluhan atau kemarahan menerima semua ini. Karena sejatinya tak ada hal apapun yang terjadi di muka bumi ini tanpa pengetahuan dan kehendak Nya. Semua sudah tercatat di lauh mahfudz, jauh sebelum kita lahir ke dunia ini.
Bulan Ramadhan kali ini adalah tahun ke-dua kita jalankan di masa Pandemi, sebenarnya masyarakat sudah terbiasa dengan situasi ini. Namun bagi kelompok masyarakat tertentu yang rentan terhadap penyakit perlu pendampingan khusus, agar dapat tetap sehat dan bugar salam menjalani ibadah di bulan Ramadan di masa pandemi ini. Kelompok masyarakat yang rentan tersebut antara lain, bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui dan kelompok usia lanjut (lansia). Bagaimana agar ibu hamil tetap sehat dan bugar di bulan Ramadhan pada masa Pandemi ? , berikut ini tips singkat nya. Namun sebelumnya, kita pahami dulu apa yang dimaksud dengan sehat.
Sehat adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. (Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan). Sehat fisik bermakna memiliki badan yang sehat (badan tidak sakit) dan bugar. Bugar berarti bahwa tubuh mampu melakukan kegiatan sehari-hari dengan penuh energi, dan setelah melakukan kegiatan tersebut masih memiliki semangat dan tenaga cadangan untuk menikmati waktu senggang dan siap untuk melakukan kegiatan lain yang mendadak atau tidak terduga. ( P2PTM Kemenkes RI).
Baca Juga:Camat Monitoring Pelaksanaan APBDesTim Gabungan di Subang Razia Pedagang Takjil, Ini Alasanya
Pengertian Sehat Sosial adalah bahwa seseorang mampu menjalin hubungan baik dengan orang lain, mampu menjalin koneksi dengan orang lain. Dapat beradaptasi dengan situasi sosial yang berbeda – beda dan bersikap sesuai tempat. Hubungan sosial dapat memberikan efek positif bagi kesehatan jiwa dan raga, dapat menimbulkan rasa bahagia dan kepedulian.