Ikut hadir mendampingi Kepala BPIP, Staf khusus Dewan Pengarah, Antonius Benny Susetyo atau Romo Benny, Togi Imam Hasiholan Sirait, Ken Setiawan, Direktur Kerjasama BPIP Efrida, Direktur Penyelenggaraan Diklat Sahlan, Direktur Advokasi Fuad.
salah satu pertanyaan menarik datang dari salah satu pengurus Parmabudhi, Prof Philips. Dirinya bercerita bahwa orang luar negeri sangat kagum dengan Pancasila yang mampu menyatukan Bangsa Indonesia yang multi etnik, dan kepulauan. Namun ada pertanyaan menggelitik dari peserta seminar di luar negeri: kenapa Pancasila yang luar biasa tersebut, tidak mampu membuat Indonesia maju, jaya, makmur dan mensejahterakan masyarakatnya?
Menanggapi pertanyaan tersebut, Kepala BPIP menegaskan bahwa populasi masyarakat Indonesia yang besar, rendahnya Pendidikan, kultur feodalisme (KKN, Korupsi) menjadi salah satu penyebab belum terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Namun demikian, dirinya yakin dengan kesadaran gotong royong, system reformasi ekonomi kerakyatan dan distribusi kebijakan ekonomi yang pro rakyat, cita-cita keadilan sosial dan kesejahteraan tersebut akan terwujud.
Baca Juga:BPBD Bandung Barat Bentuk Desa Tangguh BencanaSespimmen Polri Bagikan Tujuh Ribu Masker
Kegiatan Silaturahmi Ramadhon ini selain di Surabaya juga akan di gelar di beberapa kota dalam rangka kosolidasi penguatan Pancasila. Dengan melibatkan semua pemuka agama untuk kembali menguatkan konsensus bersama Ideologi Panacasila sebagai falsafah dan pandangan hidup bernegara dan bermasyarakat.(rls)