Larangan Mudik, Pengelola Bus Menjerit

Larangan Mudik, Pengelola Bus Menjerit
ADAM SUMARTO/PASUNDAN EKSPRES SEPI: Jelang Hari Raya Idul Fitri tahun ini, kondisi Terminal Bus Ciganea tampak sepi dari penumpang. Hal ini akibat dampak dari kebijakan larangan mudik.
0 Komentar

PURWAKARTA-Pengelola transportasi bus di Kabupaten Purwakarta menjerit karena jumlah penumpang yang terus menurun drastis. Kondisi ini dirasakan para pengelola bus sejak adanya larangan mudik yang diberlakukan pemerintah sebagai upaya menekan laju penyebaran Covid-19. “Sangat terasa sekali jumlah penurunannya. Trayek Purwakarta-Jakarta atau sebaliknya, satu bus paling banyak membawa 10 penumpang,” ujar salah seorang pengurus (Perusahaan Otobus (PO) Warga Baru, Yaya saat ditemui di Terminal Ciganea, Kamis (29/4).

Yaya menyebutkan, penurunan terjadi karena kebanyakan para penumpang merasakan ketakutan tidak sampai tujuan atau diminta pulang kembali setelah ada aturan larangan mudik tersebut. Kondisi ini, sambungnya, otomatis berdampak pada keuntungan bahkan pendapatan yang diperoleh setiap hari, baik itu bagi pengelola maupun pengemudi dan juga kernet bus. “Meski begitu, kami tetap beroperasi. Ya, paling tidak ada penghasilan lah meski kecil. Dan kasihan juga ke penumpang yang ada jika tak diantar,” ujar Yaya.

Dirinya pun mengatakan, operasional bus terakhir yakni sampai 5 Mei 2021 atau satu hari sebelum larangan mudik diberlakukan, terhitung 6 sampai 17 Mei 2021. “Dari 6 Mei libur total karena sudah ada pengumumannya, sekalipun nanti ada perubahan sepertinya penumpang tidak ada,” kata dia.

Baca Juga:Pesantren Kilat Bentuk Karakter Siswa ReligiusLima Tips Agar Anak Kuat Puasa

Hal serupa juga diungkapkan oleh pengemudi Bus Primajasa, Suheli. Dirinya mengaku penurunan mulai terasa sejak ada pengumuman larangan mudik. “Yah sama jumlah penumpang turun drastis, dan 6 Mei nanti kami juga tidak beroperasi,” ucapnya singkat.(add/sep)

0 Komentar