SUBANG-Seperti sebuah tradisi, arus mudik selalu berbanding lurus dengan berdirinya warung dadakan di Jalur Pantura. Namun, kondisi tahun ini terbilang berbeda, warung dadakan tak sebanyak tahun sebelum datang pandemi yang biasanya banyak bertumbuh warung dadakan.
Pantauan Pasundan Ekspres, warga mulai membangun warung di sepanjang jalur Pantura Arah Jakarta menuju Cirebon.
Salah satu pedagang yang sedang membangun warung Ahmad warga Desa Mundusari membenarkan bahwa pada arus mudik kali ini terbilang begitu sepi. Meski begitu, ia juga tetap berusaha memulai usaha dan peruntungan dalam musim mudik kali ini.
Baca Juga:Breaking News, Terduga Teroris Warga Ciasem Subang Ditangkap Densus 88SD PIT Bhaskara Berbagi Tidak Hanya ke Kalangan Civitas Akademik
“Sepi banget sekarang. Beda dengan dulu. Sekarang ada pandemi, juga ada larangan mudik kan, jadi yang mudik juga sudah banyak yang mudik duluan,” imbuhnya.
Saat dulu, biasanya pada H-7 hingga H-2 lebaran merupakan waktu yang tepat untuk mengais rezeki. Namun beberapa hari terakhir, sejak seminggu ini sudah banyak yang mudik.
“Jadi mudiknya tidak bareng. Kalau dulu kan serentak karena liburan juga sama,” tuturnya.
Kondisi tersebut sangat berpengaruh terhadap penghasilan Ahmad. Biasanya dia meraup omzet hingga Rp 1 juta per harinya. Saat pandemi hanya Rp 200 ribu-Rp300 ribu.
“Tapi namanya juga usaha, Insya Allah ada saja rezekinya,” imbuhnya.
Sementara itu, pemilik warung yang tidak jauh yakni Mak Enok mengatakan, musim mudik membawa berkah tersendiri bagi usaha warungnya. Mak Enok sendiri telah memiliki warung tetap selama setahun terakhir.
Namun sejak pandemi ini, ada perbedaan yang dirasakan sangat jelas oleh Ma Enok. Terlihat dari sepinya pemudik bahkan hampir sepekan menjelang lebaran ini.
“Kemaren sempat ramai sebelum mudik dilarang. Tapi sekarang sudah terlihat sepi lagi,” jelasnya.
Baca Juga:Banjir di Pantura Masih jadi PR Besar PemerintahTidak Divaksin, Karyawan Terancam PHK
Adanya warung dadakan di sepanjang Jalur Pantura dalam momen arus mudik dan arus balik selalu menjadi penghias momen dan tradisi jelang hari raya. Sebab, keberadaan warung selain membantu pemudik juga memberikan dampak ekonomi yang cukup dirasakan penjual warung dadakan tersebut.(ygi/ysp)