BANDUNG – Pemerintah pusat melarang masyarakat mudik Lebaran 2021 sejak 6 sampai 17 Mei. Kendati demikian, diyakini masih cukup banyak masyarakat yang membandel dan memaksakan tetap mudik.
Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono mengungkapkan berdasarkan data dari Kementerian Perhubungan, sedikitnya ada sekitar 1,5 juta orang yang meninggalkan Jabodetabek menuju Jawa Tengah dan Timur serta Sumatera sebelum dan selama masa pelarangan mudik.
Pihaknya kemudian memprediksi arus balik para pemudik untuk kembali ke Jabodetabek dari daerah tujuan mudik seperti Jawa Tengah dan Timur Sumatera bakal terjadi pada Minggu (16/5).
Baca Juga:Lebaran H+2, Sejumlah Pengendara di Pos Penyekatan Cikole Diputar BalikH+1 Lebaran, Pantura Lengang dan Sepi, Mayoritas Kendaraan Lokal yang Melintas
“Data awal dari Kemenhub lebih kurang 1,5 juta orang yang dari Jabodetabek ada di Jawa dan Sumatera. Kemungkinan akan balik ke Jabodetabek dan harus diantisipasi. Besok memasuki fase perjalanan balik karena sampai malam ini belum ada tanda,” ujar Istiono saat melakukan kunjungan ke Rest Area Tol Cipularang KM 125, Sabtu (15/5).
Indikasi lain yang menunjukkan belum terjadinya arus balik pemudik ke Jabodetabek yakni volume kendaraan menuju Jakarta dan sekitarnya menurun 56 persen.
“Kemudian disampaikan bahwa secara nasional volume arus kendaraan hari ini menuju Jawa Barat rata-rata menurun 68 persen. Yang masuk ke Jakarta mengalami penurunan 56 persen. Artinya belum ada tanda pergerakan dari Jawa Tengah dan Jabar serta Sumatera menuju Jakarta,” katanya.
Untuk mengantisipasi pergerakan pemudik menuju Jabodetabek dan wilayah lainnya dari daerah mudik, pihaknya mendirikan 25 titik cek pos yang juga melaksanakan test antigen random.
“Ada 25 titik yang wajib dibangun untuk test antigen random khususnya dari Sumatera. Lalu ditambahkan 109 titik baik di tol atau arteri dari Jawa ke Jabodetabek. Salah satu yang sudah berjalan ada di rest area Tol Cipularang KM 125 ini. Di Sumatera ada 39 titik untuk test antigen karena indikator dari Sumatera terjadi peningkatan kasus COVID-19,” jelasnya.
Hingga hari ini, pihaknya telah melakukan sebanyak 849 random sampling test antigen di 35 titik penyekatan yang ada di seluruh Jawa Barat.
“Di seluruh Jawa Barat di 35 pos cek penyekatan sudah dilakukan random test antigen sebanyak 849 orang. Lalu yang reaktif hanya 1 orang,” tegasnya. (bbs/idr)