Pantura Butuh Tambahan Armada Sampah dan TPS

sampah di pantura menumpuk
YOGI MIFTAHUL FAHMI/PASUNDAN EKSPRES BERSERAKAN: Potret kondisi sampah di Jalan Cece Zakaria Pasar Inpres Pamanukan terjadi penumpukan sampah.
0 Komentar

SUBANG-Penanganan sampah masih menjadi PR besar, termasuk di Pantura. Bahkan dalam beberapa kali kejadian, sampah di Pantura kerap kali menumpuk akibat tak adanya tempat pembuangan sampah sementara dan minimnya armada pengangkutan. Tak jarang juga di pinggiran jalan Pantura maupun jalan kabupaten, terlihat ada sampah berserakan yang seolah menjadi tempat pembuangan sementara.

Menurut Kepala Dusun Pangadangan Asep Maulana mengatakan, meski berada di Desa Rancasari, namun penanganan sampah di Pamanukan tak bisa dilaksanakan oleh pemerintah desa semata. “Sebab, yang membuang sampah di sini, bukan hanya dari desa tetapi dari wilayah Kecamatan Pamanukan, bahkan wilayah kecamatan lain pun ada yang membuang di sini,” kata Asep.

Meski begitu, ia menyarankan kepada pemerintah Kabupaten Subang dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup untuk dapat menambah Armada sampah di Pamanukan. Sebab, melihat tumpukan sampah setiap harinya ini diperlukan beberapa Armada yang selalu standby. “Apalagi jarak dari Pamanukan ke TPA akan cukup jauh kalau hanya satu Armada, yang diterjunkan ini tentu akan keteteran dan terus menumpuk,” imbuhnya

Baca Juga:Longsoran Sampah di TPA Panembong Belum Ditangani(Sekolah) Setelah Lebaran Mau Apa?

Jika dalam sehari hanya satu armada yang diterjunkan, penumpukan akan terus terjadi. Namun cerita bisa berbeda manakala banyak armada yang diterjunkan. Sebab, sampah di Pamanukan memerlukan penanganan khusus termasuk di wilayah pantura.

“Sebetulnya ini menjadi PR besar dalam hal penanganan sampah utamanya di Pantura sampai saat ini Pemda masih belum memiliki solusi,” imbuhnya.

Camat Pamanukan Drs H. Moch Solih juga menyebut, masalah penanganan sampah di Pamanukan masih menjadi PR besar. “Ketersediaan armada dan TPS ini harus diperhatikan dan memang perlu kerjasama dengan berbagai instansi,” jelasnya.

Sementara itu di Pusakanagara, Kepala Desa Mundusari Carban Ginanjar sempat menutup tempat pembuangan sampah liar di pinggir jalan Pantura yang berada di Jembatan Jalan Pantura Desa Mundusari. “Iya di sini jadi lokasi pembuangan sampah, padahal bukan lokasi tempat sampah sementara,” jelasnya.

Menurutnya setelah dipantau dalam beberapa waktu, yang membuang sampah dilokasi tersebut bukanlah warga Desa Mundusari. Akan tetapi bila warga Mundusari pun, ia tek menghendaki untuk membuang di lokasi tersebut. “Setelah TPS di Pasar ditutup memang banyak juga yang buang disini, makanya kita tutup karena menganggu, sebelumnya di Pusakajaya juga sama, dinilai menganggu jadi ditutup,” ucapanya.

0 Komentar