Dari total truk sampah sebanyak 45 unit, lanjut Rona, 13 unit diantaranya rusak dan praktis tidak dapat berfungsi kembali, sehingga direncanakan akan segera dilakukan penghapusan aset. Selanjutna, 3 unit dalam kondisi ‘sekarat’. Adapun yang masih bisa jalan sebanyak 29 truk. Puluhan truk sampah itu rata-rata sudah berusia tua, keluaran tahun 2000-an. “Bahkan ada yang keluaran pabrik 1997. Dan paling banter, termuda, itu keluaran pabrik tahun 2013,” ucapnya.
Karena itu, dengan dana perawatan kendaraan sebesar tersebut, tidak sebanding dengan jumlah dan tingginya mobilitas kendaraan dalam mengangkut sampah setiap harinya.
Bahkan, gegara tahun 2021 ini ada pemangkasan anggaran APBD untuk dinasnya sebesar 23 persen atau Rp1,7 miliar dari total anggaran DLH, dana perawatan kendaraan pengangkut sampah tersebut, kian ‘kurus’. “Bahkan tahun ini, anggaran untuk pengadaan ban kendaraan saja tidak ada,” ucapnya.
Baca Juga:Pemkab Subang Usulkan 5.000 PPPK Guru, Tapi Masih Nunggu iniSepi Pengunjung, Lebaran Tak Pengaruhi Pendapatan Pedagang
Ke depan, tegas Rona, agar penanganan sampah ini bisa berlangsung optimal, sangat mendesak dibutuhkan pengadaan armada truk sampah yang baru yang dilengkapi unit loader dan beko sebagai penunjangnya.
“Idealnya, agar penanganan full, kita berharap ke depan ada penggantian armada. Pengadaan truk baru, sebanyak 60 unit. Ini sudah ideal sesuai hitungan konsultan. Ditambah 3 unit loader dan beko. Kita berharap pembiayaan pengadaannya dari APBN pusat, mengingat keterbatasan kemampuan daerah. Kita sudah usulkan tambahan 30 Armada ke Pemprov Jabar namun belum ada titik terang,” tegas Rona.
Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Subang, Dito Sudrajat, S.Hut., M.Si, juga mengakui, dana perawatan dan pemeliharaan kendaraan angkut sampah sebesar Rp75 juta per tahun, jauh dari memadai.
“Untuk perawatan 30 truk yang ada saja, ini idealnya Rp5 juta per truk per tahun, atau total sekitar Rp150 jutaan. Itu belum termasuk biaya untuk oli dan ban. Sebab, itu cuma untuk suku cadang kendaraan saja. Bahkan (dana) itu belum termasuk anggaran untuk perbaikan container (bak truk) sampah, karena itu anggarannya tersendiri, dan di tahun 2021 ini, anggaran untuk ban dan container sampah sama sekali nihil,” tutur Dito.