Baznas Kabupaten Purwakarta Seleksi 300 Santri Calon Penerima Beasiswa

Baznas Kabupaten Purwakarta
ADAM SUMARTO/PASUNDAN EKSPRES SELEKSI: Salah seorang santri saat mengikuti tahapan seleksi untuk mendapatkan beasantri.
0 Komentar

PURWAKARTA-Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Purwakarta kembali menyeleksi dan mengevaluasi santri yang mengikuti program beasiswa santri (beasantri), Kamis (20/5).

Bertempat di Gedung Dakwah Purwakarta, Jl. Ahmad Yani, Cipaisan, Purwakarta, sebanyak 300 santri dari berbagai wilayah mengikuti evaluasi dan seleksi beasantri.

Evaluasi diperuntukkan bagi santri yang tahun sebelumnya mendapatkan beasantri, sedangkan seleksi dikhususkan bagi santri yang baru mendaftar program beasantri. “Peserta beasantri adalah seluruh santri asal Purwakarta yang mesantren di Purwakarta maupun di luar Purwakarta. Atau bisa juga santri luar Purwakarta yang mesantren di Purwakarta,” ujar Ketua Baznas Purwakarta H Saparudin, S.Fil.I, MM.Pd kepada koran ini di lokasi.

Baca Juga:Akibat Pandemi Puluhan Peternak Ayam Broiler Gulung TikarPastikan Aturan Rombel Ditaati, Disdikbud Subang Diminta Lakukan Pengawasan PPDB

Tahun ini, sambungnya, Baznas menyediakan kuota sebanyak 200 beasantri. Apabila jumlahnya tidak terpenuhi karena tidak lolos seleksi, maka akan diambil 150 saja seperti tahun sebelumnya. “Untuk besaran beasantri akan disesuaikan dengan jumlah santri yang lolos seleksi. Apabila 200 kuota terpenuhi, maka besarannya sama dengan tahun lalu. Namun apabila kuotanya 150, maka besarannya akan ditambah,” kata Saparudin.

Pada saat proses seleksi, para santri ini terbagi menjadi beberapa kategori. Di antaranya kitab, tahfiz, pratik ibadah, dan qiroah. Di mana masing-masing kategori ada dua juri yang menyeleksi. “Juri ini merupakan para akademisi dan profesional yang ahli di bidangnya. Insyaallah independen dan fair dalam memberikan penilaian,” ucap Saparudin.

Di antara kriteria penilaian, kata Saparudin, salah satunya adalah nilai rapor yang harus juara kelas. Apabila saat dievaluasi diketahui ada penurunan prestasi kelas otomatis beasantrinya terputus. “Namun apabila bisa mempertahankan prestasi, bahkan mencetak prestasi tingkat nasional maka beasantri bisa terus lanjut hingga lima tahun ke depan,” kata Saparudin.

Dirinya juga menegaskan tahapan seleksi dilaksanakan dengan memperhatikan protokol kesehatan. Mulai dari tes suhu tubuh menggunakan thermo gun, wajib mencuci tangan di wastafel portabel yang disediakan hingga menggunakan masker. “Seleksi dilakukan dalam satu hari penuh. Kami juga membuat alur agak peserta tetap menjaga jarak dan menghindari terjadinya kerumunan,” ujarnya.

Melalui program beasantri yang telah dilakukan puluhan tahun ini Saparudin berharap dapat memberikan manfaat. Tak hanya bagi santri penerima beasiswa tapi juga memberikan keberkahan kepada para muzakki. “Ini juga sebagai bentuk pertanggung jawaban Baznas terhadap muzakki bahwa dana yang mereka titipkan di Baznas bermanfaat bagi umat. Khususnya dalam mencetak hafiz hafizah dan calon ustaz ustazah yang berilmu dan berkompeten,” ucapnya.

0 Komentar