Spirit Adaptasi 2: Tatiana Bakalchuk

Spirit Adaptasi 2: Tatiana Bakalchuk
Tatiana Bakalchuk, pendiri penjualan ritel online Wildberries asal Rusia. foto: dok wildberries.
0 Komentar

“Mungkin yang membentuk saya lebih kepada buku ya. Kemudian sadar bahwa sebenarnya tidak ada hal yang memalukan. Kita harus berbuat atas kesadaran kita,” jelas Tatiana.

Saya jadi inget lagi Dinas Romli. Dinas yang tidak menganggarkan membeli buku. Dinas yang harus menyusun program agar orang mau baca buku. Tapi bukunya tidak ada. Tidak dibeli. Isinya pegawai lilahi taala. Mereka menyebut dirinya rombongan lilahi taala (Romli). Baca: Dinas Romli.

Entah buku apa yang dibaca Tatiana Bakalchuk. Dia berhasil adaptasi di Rusia. Berhasil menikahi lelaki Rusia. Maka saya memilih kisah ini untuk catatan adaptasi seri ke-2 CLUE.

Baca Juga:97 Ribu PNS Gaib, Sultan: Pemerintah Kebobolan Bayar Gaji dan Iuran yang Nyatanya ASNnya FiktifGus Ahad: Pembelajaran Tatap Muka Bukanlah Acuan Prestasi

Tatiana sudah membuktikan. Guru Bahasa Inggris beradaptasi dan inovasi dengan perkembangan zaman. Ia kini memiliki Wildberries yang sudah bisa diakses di 13 negara. Yaitu Rusia, Kyrgyzstan, Ukraina, Polandia, Spanyol, Belarusia, Slovakia, Italia, Jerman, Israel, Armenia, Prancis dan negaara Youtuber Dayana yang digoda Viki Naki: Kazakstan.

Tahun ini akan dibuka di Amerika. Bisa jadi sebentar lagi buka di Indonesia.

Saat pandemi dalam setahun terakhir, penjualan Wildberries meningkat 1.200 persen. Menjual 15.000 merek dagang, merekrut sekitar 15.000 pegawai baru. Total kini memiliki 35.000 pergawai dan didukung oleh 300 ahli programmer.

Kini makin sibuk. Teknologi Wildberries terus dikembangkan. Tatiana ingin meniru teknologi Alibaba dalam ekspedisi. Maklum, dalam satu detik ada tiga orderan yang harus dilayani. Saat momen Natal, bisa meningkat menjadi 6 orderan per detik. Saya buka web-nya memang bernuansa perempuan: purple. Beragam produk bermerek dijual. Hingga busana religious fashion.

“Pernah merasa kesulitan membesarkan perusahaan ini?” tanya Jurnalis lagi.

Lalu Tatiana bercerita. Di tahun 2013-2014 terjadi krisis. Saat perusahaannya berkembang, tapi bertambah pula beban tagihan dari bank maupun supplier produk serta lainnya. Hal itu kata Tatiana yang banyak merusak pertumbuhan perusahaan.

Maka ia mengganti strategi. Memperbaharui kontrak dengan agen pengiriman, memberikan insentif dan mendirikan gudang-gudang agar barang lebih terjaga. Lalu ia pun mengembangkan pengiriman milik sendiri.

Suatu hari nanti, kita boleh saja belanja di Wilberries milik Tatiana. Tapi, lebih baik sambil merencanakan sesuatu.(*)

0 Komentar