Nyaris Punah, Seni Tradisi Ronggeng Tayuban Dipentaskan

seni ronggeng tayuban
INDRAWAN SETIADI/PASUNDAN EKSPRES LESTARIKAN: Pentas Seni Tayub oleh Sanggar Seni Daminaloka di Desa Belendung, Purwadadi, Kamis (27/5).
0 Komentar

SUBANG-Sanggar Seni Daminaloka, mementaskan seni tradisi ronggeng tayuban (tayub), di Desa Blendung Kecamatan Purwadadi, Kamis (27/5).

Ketua Sanggar, Acu Widayani mengaku bahwa dengan mementaskan tayub tersebut dirinya berharap agar kesenian yang hampir punah tersebut bisa lestari kembali. “Melalui program pengelolaan kekayaan budaya apresiasi kesenian daerah yang fasilitasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang ini saya berharap, masyarakat kembali mengenal tayub kesenian yang sejak 1943 ini sudah populer di Subang,” paparnya.

Selain itu, Acu juga mengungkapkan tidak hanya sebatas mementaskan tayub saja, melainkan juga mengenalkan pada generasi muda (millenial) yang mengampu pendidikan seni di sanggarnya. “Tentu dengan dipentaskannya tayub hari ini, merupakan hasil dari sebuah pelatihan. Bahkan pengenalan kesenian tayub itu sendiri, harapannya zeperti yang saya sebutkan tadi, ingin tayub ini tetap lestari leberadaannya,” tambah Acu.

Baca Juga:Gara-gara uang Rp20 Ribu, Ayah Tega Aniaya Anaknya hingga Patah HidungAs-Syifa Al-Khoeriyyah Pastikan Kesiapan Belajar Tatap Muka

Kepala Seksi Kesenian, di Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang, Ade Intra, mewakili Kepala Dinas Pendidikan Subang, Tatang Komara, mengapresiasi  atas upaya pelestarian kesenian tayub yang dilakukan Sanggar Seni Daminaloka. Dia menyebut, keberadaan kesenian tayub yang nyaris punah harus tetap dilestarikan sebagai warisan kesenian yang merupakan identitas dari suatu daerah.

“Kami sangat mengapresiasi, atas upaya pelestarian kesenian tayub ini oleh sanggar seni Daminaloka, tayub yang merupakan kesenian daerah asli Subang saat ini keberadaannya nyaris punah. Selain itu, semangat dan energi positif dari teman-teman sanggar seni Daminaloka juga patut diapresiasi, sekali lagi terimakasih atas upaya pelestariannya,” jelas Ade.

Lebih lanjut dia berharap agar aktivitas pelestarian kesenian tayub di Sanggar Seni Daminaloka terus berlangsung, tidak selesai sampai pentas saja. “Terus berlanjut, mengenalkan dan mengajarkan tayub pada generasi-generasi berikutnya,” tukasnya.(idr/vry)

0 Komentar