Ketahui penyebab marah pada anak
Untuk itu, Orang tua tentu saja harus mengetahui apa saja Penyebab Mudah marah dan emosi pada anak, Serta mengetahui berbagai cara mengelola emosi dengan baik agar dampak marah pada anak bisa dihindari sedini mungkin.
Berikut Alasan dari Dampak Marah Pada Anak:
1.Mengurangi rasa Percaya diri anak.
Anak yang sering dimarahi bisa saja merasa apa yang Anak lakukan dianggap selalu salah, sehingga bisa menimbulkan Anak menjadi Kurang atau tidak berani lagi melakukan sesuatu hal yang baru, yang sebenarnya itu adalah proses daya naluri anak untuk berekspresi terhadap apa yang dia lakukan dikesehariannya, seperti bermain.
Salahkah Anak yang Menghamburkan Mainannya?
Mungkin bisa saja kita yang mengatakan Anak berlaku Salah, walaupun sebenarnya tindakan anak tidak salah, hanya saja perasaan kesal dan kecewa pada anak yang misalnya sudah menghamburkan mainan ke lantai yang membuat ayah atau ibunya marah.
Baca Juga:Penghijauan, Pemerintah Desa Gudang Kahuripan Tanam Ratusan Pohon Buah-buahanSejumlah Tokoh Bentuk Komite Pemekaran Bandung Utara, Ini Alasannya Ingin Berpisah
Padahal kalau dihadapai dengan pengelolaan emosi yang bijak dan tidak terburu-buru dalam memarahi anak, kita fikirkan saja, Anak hanya menghamburkan mainan yang sebenarnya bisa dirapihkan kembali, bisa kita ajak anak untuk merapihkan kembali mainan yang telah dia hamburkan
Cara ini juga termasuk cara mendidik anak agar Bertanggung jawab pada apa yang dia kerjakan. Bukan dengan cara memarahi anak yang kedepannya hanya menimbulkan efek samping negatif pada Anak hanya gara-gara hal kecil.
2.Membangunkan rasa Trauma pada Anak
Dampak marah pada Anak bisa saja menimbulkan rasa trauma pada anak. Anak menjadi takut berlebihan pada Orang tua, lalu ketika anak sudah besar dan ingin menceritakan sesuatu hal yang dia lewati, anak merasa enggan menceritakan sebab takut jika hal itu salah lalu dimarahi.
Padahal Orang tua lah yang anak inginkan untuk tempat bercerita dan mendapatkan petuah dari Orang tuanya sendiri dalam mengarungi hidup apalagi anak yang baru memasuki Sekolah misalnya, sangat butuh bimbingan dari Orang tua tentunya.