SUBANG-Proyek strategis nasional pemasangan pipa gas bumi atau jaringan gas (jargas) saat ini tengah dikerjakan dipersoalkan. Lantaran berdampak pada kerusakan lingkungan.
Pantauan Pasundan Ekspres, bahkan ditemui di sejumlah titik, usai penggalian tanah tidak dirapihkan sesegara mungkin. Selain menggangu keindahan lingkungan, bahkan menyebabkan insiden mobil yang terperosok karena ada galian pipa gas tersebut.
PT Pratiwi Putri Sulung sebagai pelaksana proyek tersebut mengaku akan bertanggungjawab atas dampak dari pekerjaan proyek tersebut. Construction Manager (CM) PT Pratiwi Putri Sulung, Darwin menyadari pengerjaan proyek tersebut akan berdampak kepada lingkungan.
Baca Juga:Beri Perlindungan Nyata untuk Perusahaan dan Karyawannya, BRI Group Hadirkan Produk Asuransi Double CareWaspada Klaster Hajatan di Subang, dalam Empat Hari 218 Terpapar Covid-19
Dia mengaku, akan bertanggungjawab atas dampak kerusakan maupun ketidakindahan lingkungan akibat pembangunan tersebut.
Menurutnya, setelah pekerjaan pipa selesai, akan ditutup kembali jalan atau tanah bekas galian.
“Semaksimal mungkin ketika semua sudah dilakukan pengujian dan dipastikan aman, kita akan kembalikan lagi seperti semula. Misalnya yang galiannya aspal, kita akan aspal kembali. Misalnya yang digali itu coran, kita akan cor kembali,” ungkapnya kepada Pasundan Ekspres, Kamis (10/6).
Seperti diketahui, proyek strategis nasional pemasangan pipa gas bumi atau jaringan gas (jargas) saat ini tengah dikerjakan di Kabupaten Subang.
Pengerjaan proyek ini dilakukan oleh PT Pratiwi Putri Sulung sebagai pemenang lelang untuk wilayah Subang dan Karawang.
Setelah proyek strategis nasional ini selesai kemungkinan besar akan diserahkan kepada BUMD PT Subang Energi Abadi (SEA) sebagai operatornya.
Darwin menyampaikan, jargas ini merupakan program pemerintah yang dimulai sekitar tahun 2000-an. Tahun ini Kabupaten Subang mendapatkan alokasi sebanyak 5.488 sambungan rumah (SR) tersebar di tiga kelurahan yaitu Dangdeur, Cigadung dan Karanganyar. Di Kabupaten Karawang sebanyak 3.053 SR.
Baca Juga:Hari Kedua, Giliran Keluarga Dekat Bupati dan Empat Pejabat yang Diperiksa KPK, Berikut DaftarnyaTidak Layak, Pemdes Bangun Bale Musyawarah
Dia mengatakan, proyek tersebut akan rampung hingga Nopember 2021 sesuai kontrak dengan Dirjen Migas. Saat ini pengerjaan proyek tersebut sudah berjalan selama 12 minggu.
“Kami ini kontrak dengan Migas sejak 15 Maret sampai 9 Nopember 2021. Jadi sekitar 240 hari kerja,” jelasnya.
Dia mengatakan, progres pengerjaan hingga saat ini sudah 45 persen. “Jadi kami masih leading dari plan 15 persen,” katanya.
Hingga minggu ke-12 ini pemasangan pipa sudah mencapai 86 KM dari total rencana 96 KM. Setelah pipa terpasang dilanjutkan dengan proses penyambungan pipa yang belum terpasang.