Daring Buat Siswa Asyik dengan Gadget
SUBANG-DPRD meragukan keberlangsungan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Kabupaten Subang. Kendati beberapa persiapan sudah dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang.
Hal tersebut disampaikan oleh beberapa fraksi di DPRD saat melakukan hearing dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang belum lama ini.
“Jika melihat kasus (Covid-19) hari ini, tolong sampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan saya ragu untuk kita gelar PTM,” ungkap Fraksi NasDem yang diwakili Hendra Purnawan.
Baca Juga:Insentif Nakes Telat, Pemkab: Tunggu Verifikasi Kemenkes  26 Peserta Ramaikan Open Biding PT Subang Sejahtera
Hal senada juga disampaikan oleh Fraksi Golkar, Ellita Budiarti. Dia menyampaikan, keselamatan anak-anak peserta didik serta tenaga kependidikan di Kabupaten Subang harus betul-betul menjadi prioritas. Politisi Golkar yang akrab disapa Bunda itu juga mengharapkan evaluasi ulang dari dinas terkait, soal wacana akan berlangsungnya PTM di tahun ajaran baru.
“Harus betul-betul dipastikan kesiapannya. Bagaimanapun keselamatan masyarakat harus betul-betul menjadi prioritas, termasuk juga di sekolah,” paparnya.
Tidak lama setelah hearing berlangsung, keluar surat Edaran Bupati terkait perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat, dengan salah satu poinnya disebutkan pemberhentian simulasi PTM, hingga diberlakukan perpanjangan tersebut, yakni hingga 28 Juni mendatang.
Rencana PTM di Kabupaten Subang, direncanakan akan berlangsung pada tahun ajaran baru, yang diperkirakan pada 19 Juli mendatang. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menyebut, sejauh ini upaya kroscek pada setiap sekolah dan simulasi PTM telah dilaksanakan. Hasilnya hanya beberapa sekolah yang dinyatakan bisa PTM.
“Tidak semua bisa, hanya sebagian, yang menurut kami secara penilaian hasil survey dan sebagainya memenuhi syarat,” ungkapnya.
Namun dengan keadaan kasus Covid yang melonjak, besar kemungkinan kesiapan PTM akan ditinjau ulang, seiring sejalan dengab Edaran Bupati yang menyebut pemberhentian simulasi PTM.
Penghentian simulasi tatap muka dalam sekolah tersebut, membuat pro dan kontra orang tua murid bagi anaknya bersekolah di swasta.
Baca Juga:Aksi Koboi Jalanan, 18 Orang Dilaporkan Tewas Ditembak Gang NarkobaBaru Rilis, Web Series BRI Pakai Hati Rebut Perhatian Jutaan Netizen
Orang tua murid Diana S (30) mengatakan, surat edaran Bupati Subang penghentian simulasi tatap muka, membuat dirinya mengeluh. Pasalnya, sudah sangat sering sekali murid belajar menggunakan konsep daring hingga ujian dan kenaikan kelas. “Murid belum tentu pintar dengan konsep daring, yang ada asyik dengan gadget nya untuk bermain,” ungkapnya.