Nasib Pedagang di Tengah PPKM Darurat Harus Jual Barang Berharga Demi Kebutuhan

Nasib Pedagang di Tengah PPKM Darurat Harus Jual Barang Berharga Demi Kebutuhan
0 Komentar

LEMBANG-Dampak Pemberlakuan PPKM Darurat, berakibat adanya aturan penutupan sektor usaha pariwisata seperti objek wisata. Sehingga berimbas pada banyaknya pekerja wisata yang dirumahkan sementara.

Seperti yang terjadi di Cikole Lembang Bandung Barat, beberapa objek wisata yang ditutup banyak para pedagang yang tidak berjualan.

Ribuan pedagang yang mengandalkan objek wisata kini kesulitan mencari mata pencaharian. Bahkan, untuk mempertahankan hidup dan biaya sehari-hari, tidak sedikit yang menjual barang berharga di rumahnya seperti  barang elektronik.

Baca Juga:KIIC Bagikan 3 Sapi dan 50 DombaPemprov Siapkan Rp10 Miliar untuk Bangun Jalan Lingkar Cagak

Iwan Warga Cikole yang berjualan asesoris di Tangkuban Parahu, kini menganggur tanpa ada mata pencaharian yang tetap, karena objek wisata tangkuban parahu tutup sementara. Padahal dia mengandalkan biaya hidupnya dari perdagangan.

Apalagi, dengan ada wacana akan ada pepanjangan PPKM darurat, Iwan semakin bingung. “Dengan diperpanjang nya PPKM darurat, saya jadi makin bingung. Untuk yang di rumah harus gimana, karena biaya kehidupankan harus ada tiap hari,” ucap Iwan kepada Pasundan Ekspres, Minggu (18/7).

Pria yang memiliki tiga anak ini, mengaku saat ini mengandalkan saudaranya untuk sehari-hari. “Apalagi kalau sudah mulai belajar daring, butuh kuota, sementara tempat saya mencari nafkah masih tutup akibat PPKM darurat ini. Ya saya pasrah saja,” katanya.

Iwan mengatakan, hal serupa juga dirasakan oleh ribuan teman temannya yang lain yang berjualan di tempat wisata. “Ribuan yang berjualan ditempat wisata, kalau ditambah anak dan istri jadi lebih banyak yang terdampak,” katanya.

Iwan berharap, situasi sulit seperti saat ini dapat segera berlalu dan normal kembali. “Ini kebijakan pemerintah ya gimana lagi, saya berharap pandemi ini segera hilang dan normal kembali,” harapnya.(eko/sep)

0 Komentar