Bulog Pastikan yang Disalurkan Kualitas Baik, Yuliani: Berbau dan Berair Disebabkan Penyimpanan

Bulog Pastikan yang Disalurkan Kualitas Baik, Yuliani: Berbau dan Berair Disebabkan Penyimpanan
EKO/PASUNDAN EKSPRES CEK KUALITAS BERAS: Pimpinan Perum Bulog Cabang Bandung, Yuliani Alzam menunjukan kualitas beras yang disalurkan bagi keluarga penerima manfaat saat melakukan pengecekan langsung terkait adanya keluhan warga soal beras tidak layak konsumsi di Kampung Citatah RT 02 RW 22, Desa Jayamekar, Kecamatan Padalarang.
0 Komentar

PADALARANG-Perum Bulog Cabang Bandung melakukan pengecekan langsung terkait adanya keluhan warga soal beras tidak layak konsumsi di Kampung Citatah RT 02/22, Desa Jayamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Pimpinan Perum Bulog Cabang Bandung, Yuliani Alzam mengatakan, telah menginstruksikan kepala gudang untuk mengecek ke warga. Tujuannya memastikan kondisi beras yang dikeluhkan, sebab mengacu kepada prosedur penyimpanan dan perawatan beras di gudang Bulog sangat ketat. “Beras yang di simpan di Bulog kondisinya baik dan bagus, jadi saya pastikan berasnya saat didistribusikan kualitasnya terjaga,” ucapnya saat ditemui di gudang Bulog Kota Cimahi, Rabu (11/8).

Dia menjelakan, beras yang disalurkan ke Desa Jayamekar terhitung pada 1 Agustus 2021 dan masuk tahap satu penyaluran kepada 131.550 keluarga penerima manfaat (KPM).

Baca Juga:Sudah Satu Bulan Satu Kursi DPRD Kosong, Pengganti Tatang Masih MisteriKapolres Imbau Warga Patuhi Protokol Kesehatan.

Beras itu produksi tahun 2021, tidak hitam dan berbau, termasuk telah melalui uji lab sehingga layak konsumsi. Bahkan dalam kondisi normal, selama setahun berasnya juga masih baik. “Jadi kalau beras di KPM berbau dan berair, itu mungkin karena penyimpanannya setelah didistribusikan ke warga. Sebab setelah sampai ke KPM, kita tidak tahu bagaimana penanganan dan perawatan di mereka karena sudah di luar monitoring kami,” tuturnya.

Menurutnya, Bulog sebagai penyedia menyalurkan beras atas permintaan dari Kantor Pos. Kemudian disalurkan ke tempat yang sudah ditentukan ke desa atau kelurahan, baru setelah itu ke KPM melalui RW. Semua itu harus disebarkan pada hari H atau kalau ke daerah yang jaraknya jauh, keesokannya harinya harus sudah sampai ke KPM. “Untuk tahap dua ada alokasi 102.990 KPM yang disebarkan sampai tanggal 15 Agustus 2021. Kalau misalnya ada beras yang kualitasnya tidak baik, ada waktu 2×24 jam bisa untuk diganti,” sebutnya.

Deputi Operasi Regional III Bandung, PT Pos Indonesia, Ahmad Setiadi menerangkan, pihaknya sebagai penyalur berkewajiban melakukan penjemputan beras ke Bulog lalu mengirimkan ke titik bagi dan memastikan sampai ke KPM. “Kita salurkan secepatnya, hari ini drop besok salur. Kemudian untuk memastikan beras sampai ke KPM ada aplikasi pelaporan dengan memoto warga penerima,” terangnya.

0 Komentar