Mendikbudristek: Lebih Cemas Dampak PJJ, Meski Covid-19 Juga Was-Was

Mendikbudristek: Lebih Cemas Dampak PJJ, Meski Covid-19 Juga Was-Was (foto: ilustrasi pelajar dengan Guru)
Mendikbudristek: Lebih Cemas Dampak PJJ, Meski Covid-19 Juga Was-Was (foto: ilustrasi pelajar dengan Guru)
0 Komentar

Mendikbudristek: Lebih Cemas Dampak PJJ, Meski Covid-19 Juga Was-Was. Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengungkapkan, bahwa selain adanya penularan Covid-19 di satuan pendidikan, perihal menyeramkan juga ialah pada dampak permanen pembelajaran jarak jauh (PJJ).

“Lebih menyeramkan lagi buat saja adalah dampak permanen daripada PJJ. Ini yang saya wanti-wanti setiap kepala daerah, setiap pemda,” jelasnya melalui webinar Bangkit Bareng seperti dilansir dari Jawapos, Selasa (29/9).

Apalagi, melansir dari Jawapos, bahwa menurut Nadeim, pada jenjang pendidikan dasar, semisal PAUD dan SD. Siswa siswi belum bisa menerima vaksinasi Covid-19 dan perlu pelajaran dan pendidikan dari para guru di masing – masing satuan pendidikannya

Baca Juga:Alasan di Indonesia Mengemudi di Lajur Kiri, Lengkap Daftar Negara Stir Mobil Kiri dan KananAstaghfirullah, Cabuli Anak Hingga Tertular Sifilis dan Meninggal, Ini Kata Kapolres

“Apalagi yang PAUD dan SD di mana murid-muridnya tidak bisa divaksin, mereka lebih penting lagi untuk melangsungkan PTM. PAUD dan SD itu yg dampaknya lebih permanen lebih parah lagi dan kebutuhan mereka untuk PTM lebih tinggi,” terangnya.

Lebih lanjut lagi, menurutnya, adanya wacana menolak PTM terbatas tak masuk akal ditengah munculnya dampak learning loss. Pasaslnya, perihal penyebaran/penularan covid hanya mengharuskan penerapan protokol kesehatannya di sekolah.

Kalau ada wacana-wacana bahwa harus tunggu vaksin dulu sebelum masuk PTM. Bagaimana yang mayoritas murid kita di bawah umur 12 tidak bisa divaksin dan mereka lah yang paling punya risiko terbesar untuk pelaksanaan PJJ. Jadi ini harus dimengerti,” tegas Nadiem Makariem

“Jadi penyebaran Covid tentu kita harus selalu wasapda, kita dan Kemenkes sangat memastikan prokes bukan hanya terjadi, tapi kita melakukan hal-hal di luar itu untuk memastikan secara statistik kita bsa mengukur (dampak learning loss),” imbuhnya.

Learning Loss merupakan hilangnya pengetahuan serta keterampilan, secara umum atau bisa lebih spesifik. Atau bsia juga terjadinya kemunduran proses akademik disebabkan suatu kondisi tertentu.(/Juni)

0 Komentar