Perkembangan Ekonomi Digital Di Indonesia, E-Commerce Diprediksi Sumbang Rp1.908 Triliun di 2030. Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi membuat perkiraan, pertumbuhan ekonomi digital akan terus berlangsung pada 2030.
Oleh sebab itu, niaga elektronik (e–commerce) diperkirakan akan menyumbang 33 persen, atau senilai Rp 1.908 triliun, bagi peta ekonomi digital di Indonesia.
Menurutnya, apabila diukur dari gross merchandise value (GMV), potensi ekonomi digital Indonesia jauh jika dibandingkan negara-negara lain di kawasan ASEAN.
Baca Juga:Penipuan CPNS, Anak Nia Daniaty Minta Pemeriksaan DitundaMaulid Digeser, Wisatawan Masuk Bali, Menag Selalu Bikin Gaduh
Menilik pada tahun 2020 lalu, dihimpun dari Fin, bahwa ekonomi digital Indonesia baru berkontribusi sebesar empat persen kepada produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
Lalu, pada 2030 mendatang, ekonomi digital Indonesia diyakini dapat tumbuh, paling tidak delapan kali lipat dan berkontribusi 18 persen terhadap PDB.
Perkembangan Ekonomi Digital Di Indonesia, E-Commerce Diprediksi Sumbang Rp1.908 Triliun di 2030
“E-commerce diperkirakan masih akan menguasai peta ekonomi digital Indonesia pada 2030 dengan kontribusi mencapai Rp1.908 triliun atau sekitar 33 persen,” ujar Lutfi, Kamis (14/10/2021).
Untuk mewujudkan transformasi dan akselerasi ekonomi digital Indonesia, Lutfi menerangkan bahwa pemerintah saat ini mempersiapkan:
Cetak biru yang berfokus pada tiga hal:
- Meningkatkan jumlah talenta digital untuk instansi pemerintah, pelaku usaha, serta kalangan akademisi.
- Mengakselerasi investasi infrastruktur sampai pelosok Nusantara supaya tidak ada kesenjangan digital.
- Memastikan regulasi dan kebijakan terkait ekonomi digital Indonesia bersifat adaptif, proaktif, dan kolaboratif, selain itu harus memfasilitasi inovasi dan memastikan adanya lingkungan bisnis yang adil dan inklusif,
Kepala BPPP Kemendag Kasan kemudian menambahkan, transformasi dan adaptasi teknologi digital merupakan hal yang mutlak dan tidak dapat dihindari.
Bahkan, transformasi ini harus seepatnya diakselerasi dengan tetap menjunjung tinggi prinsip-prinsip kesetaraan dan inklusitivitas untuk seluruh warga negara Indonesia.
“Ekonomi digital telah meningkatan efisiensi sistem perekonomian global dan menawarkan solusiagar transaksi perekonomian tetap berjalan di tengah pandemi Covid-19. Saat ini ekonomi digital merupakan salah satu komponen penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakatyang inklusif dan berkelanjutan,” imbuhnya.