LANGSUNG menjawab keraguan publik. Dalam kurun waktu empat bulan BUMD PT Subang Sejahtera (SS) membuat kejutan. Ibarat lari, setelah sedikit pemanasan langsung sprint. Ibarat mesin yang udah karatan, setelah diisi oli dan bahan bakar langsung dipanaskan.
Baru empat bulan Direktur Utama Aziz Muslih mengambil alih kendali ‘kapal SS’ yang sudah berumur 18 tahun itu. Saya pun baru tahu, Anda juga, ternyata BUMD SS sudah berumur remaja, sudah dewasa. Dirayakan pada 17 November kemarin.
Itulah hari pertama dalam 18 tahun, halaman kantor BUMD SS dipenuhi banyak orang dan kendaraan. Seingat saya begitu. Mereka yang datang selain para pejabat Pemkab Subang juga para mitra bisnis BUMD SS. Inilah kejutannya: diteken kerjasama dengan 14 mitra bisnis.
Baca Juga:4 Tren Berlian Ini Diprediksi Populer pada 2022PPKM Lebih Longgar, BRI Sesuaikan Jam Layanan Operasional
Itulah tasyakuran bersejarah. BUMD SS sudah membentuk dua anak perusahaan yaitu PT SS Pelabuhan dan PT SS Maritim. Dua anak perusahaan yang bergerak di logistik dan pengapalan di Pelabuhan Patimban.
Suatu jawaban tegas atas opini publik agar Subang tidak jadi penonton. Tidak hanya menonton megahnya Pelabuhan Patimban.
Tidak berhenti di dua perusahaan itu. BUMD SS akan eksis di usaha pariwisata, bidang pangan, bidang properti dengan membentuk SS Pro, bidang infrastruktur dengan membentuk SS Mix.
“Banyak pendapat Subang jangan jadi penonton. Lalu bagaimana caranya? Melalui BUMD ini kita jawab. Saya ingat pesan Pak Bupati: harus menjadi kartel. Maksudnya apa, saya teringat dengan Singapura. Semua hal untuk kebutuhan masyarakat dari mulai bangun tidur hingga tidur lagi disediakan oleh BUMN. Mengapa tidak, kebutuhan masyarakat Subang dikerjakan oleh BUMD,” papar Aziz.
Begitu sambutan Dirut SS dengan penuh semangat. Bahkan pencapaian itu, kata Aziz dilakukan hanya dengan tim karyawan empat orang. “Kami ini bukan lari lagi, tapi sprint, Pak. Saya ini pakai kacamata kuda saja, lurus,” ujar Aziz dalam beberapa kesempatan diskusi dengan saya.
Kita bisa melihat hasilnya. Dalam tempo empat bulan Aziz sudah membuat gebrakan. Tentu bukan sendirian, dibantu Direktur Operasional ‘Bobby’ Haerul Anwar. Seorang mantan anggota DPRD Subang selama dua periode.