Terdampak Proyek KCJB, SDN Tirtayasa Kini Kian Megah

Terdampak Proyek KCJB, SDN Tirtayasa Kini Kian Megah
KOKOH: Pintu gerbang SDN Tirtayasa yang kini berubah lebih megah.
0 Komentar

“Semua ruangan beserta fasilitas lainnya seperti, meja kursi dan lemari untuk siswa dan guru pun difasilitasi oleh KCIC, serta kursi sofa di ruangan kepala sekolah pun di fasilitasi,” terangnya.

Lebih lanjut lagi Ai menjelaskan, bahwa SDN Tirtayasa sekarang kerap dijadikan tempat untuk rapat Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) se-Kecamatan Cileunyi, dan rapat pramuka. Karena ada bangunan kelas yang luas, apabila digunakan untuk sekolah maka ruangan tersebut diskat untuk dua ruangan, namun apabila digunakan untuk rapat skatan tersebut bisa dibuka.
“Selain sekolah yang paling bagus, sekolah inipun sering dijadikan tempat rapat, karena memiliki ruangan yang luas, bahkan memiliki tempat parkir yang sangat luas juga, bisa menampung beberapa mobil dan motor,” terangnya.

Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) senantiasa berupaya untuk hadir dan memberikan kontribusi kepada masyarakat. Meski proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung masih dalam proses pembangunan, namun proyek KCJB terus berusaha agar masyarakat merasakan dampak positif dari adanya pembangunan tersebut.

Baca Juga:Masyarakat Keluhkan Calo Tenaga KerjaPPK Dinkes, RSUD dan Pemprov Digugat Perusahaan Soal Pengadaan Mebeler Rp199 Juta

Fasilitas-fasilitas sosial dan umum seperti sekolah, jalan, masjid ataupun fasilitas masyarakat yang dilintasi trase Kereta Cepat Jakarta-Bandung direlokasi kemudian dibangun ulang dengan desain dan kualitas bangunan yang baik.

Hal ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab dan upaya memberikan kenyamanan pada masyarakat. Termasuk salah satunya SDN Tirtayasa di Desa Cibiru Hilir Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung.
SDN Tirtayasa adalah salah satu fasos fasum yang direlokasi karena beralih fungsi menjadi kawasan stasiun dan depo Kereta Cepat Jakarta-Bandung di wilayah Tegalluar, Kabupaten Bandung. Pada masa awal proses relokasi, proses pencarian lahan pengganti memang cukup sulit. Meski begitu, kini bangunan sekolah baru itu sangat diapresiasi berbagai pihak.

Karena selain kualitas pembangunan yang baik, bangunan baru juga memiliki sarana dan prasarana yang lebih baik. Bangunan Sekolah Dasar Tirtayasa baru, kini memiliki enam ruang kelas, lapangan upacara dan ruang guru, juga menyediakan fasilitas yang sebelumnya tak dimiliki sebelumnya ruang kepala sekolah, pos satpam, lima toilet, perpustakaan, laboratorium komputer, Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dan musala.

0 Komentar