Semerbak Lumpur Lengket Menguji Ketahanan Karawang Offroader

Semerbak Lumpur Lengket Menguji Ketahanan Karawang Offroader
0 Komentar

Setelah diguyur hujan, jalur trail di wilayah Karawang menjadi medan yang sangat sulit dan menantang. Tanahnya sangat lengket, sehingga sangat menguras tenaga offroader dan kendaraannya.


Kondisi tersebut, membuat jalur trail di Karawang, khususnya di kawasan hutan Kuta Tandingan mempunyai keunikan dan tantangan tersendiri bagi para penyuka trabas, lantaran lengketnya tanah dianggap mengerikan.

“Tanahnya itu lengket dan menempel ke motor. Jadi, beban motor menjadi berlipat, slip kopling (jebol) sering terjadi,” kata Ketua Semerbak Lumpur, Mulyono atau biasa disapa Om Moel ini, Minggu (19/12) saat menjajal jalur Kuta Tandingan akses Purwakarta usai hujan.

Baca Juga:Peluang UMKM Raup Untung di Porprov 2021BPJamsostek Beri Perlindungan Pekerja Migran

Memang rumusnya, semakin sulit jalur semakin banyak juga offroader yang tertantang. Apalagi jalur trabas di Karawang begitu banyak, membentang dari wilayah Karawang Selatan Kecamatan Tegalwaru hingga kawasan hutan di Kecamatan Ciampel dan Kecamatan Cikampek dengan sebagian besar karakter tanahnya lengket dengan tanjakan-tanjakan yang sangat menggoda birahi para offroader untuk menaklukannya. “Kalau mau uji ketahanan, cobalah masuk jalur setelah hujan,” ucap Kang Moel sembari tersenyum.

Semerbak Lumpur sendiri merupakan salah satu dari sekian banyaknya komunitas trabas motor trail di Karawang. Komunitas ini dibidani oleh Lukman, Yudhi dan Mulyono pada tahun 2018 lalu. Komunitas ini dilahirkan untuk menjadi wadah penyaluran hobi trabas dan persaudaraan dengan bascamp di Ruko Slmx Shop Galuh Mas Desa Sukaharja Kecamatan Telukjambe Timur. “Anggota yang aktif di Semarbak Lumpur saat ini ada 15 orang,” tuturnya.

Diakui, persaudaraan antara anggota Semerbak Lumpur sudah sangat terjalin erat. Ketika di jalur trail, kalau ada yang mengalami masalah akan diselesaikan secara bersama. Mengingat komunitas ini bermain di dalam hutan, yang ketika ada masalah dengan kendaraan akan sangat sulit dengan akses dan peralatan yang terbatas. “Masuk jalur bersama, keluar harus bersama-sama juga. Kalau ada masalah, kita selesaikan bersama-sama,” ujar Om Moel.

Diakui juga, kiprah Semerbak Lumpur dalam kegiatan trabas bukan hanya di Karawang saja, melainkan eksis menjajal jalur di berbagai daerah di Jawa Barat bahkan di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).(aef/vry)

0 Komentar