Rahman memaparkan total kegiatan komunikasi OJK selama 11 bulan pada 2021 (Januari-November) adalah 4.319 kegiatan. Sebanyak 3.656 kegiatan (85,64%) dilakukan secara online/virtual.
Sedang total pemberitaan terkait OJK adalah 62.481artikel dengan sentimen positif 53.655 (85,87%), Netral 7.179 (11,49%) dan Negatif 1.647 (2,64%).
Sementara total siaran pers yang diterbitkan OJK adalah 84 siaran pers. Dengan pemberitaan bersumber dari siaran pers sebanyak 10.509 artikel (16,82%) dari keseluruhan pemberitaan.
Baca Juga:Serapan Anggaran Pemda Baru 80,82 Persen, BKAD Dorong OPD MaksimalPedagang Pasar Pusakanagara Dapat Kios dan Los Gratis, Tapi Wajib Berjualan Setiap Hari
Untuk kesesuaian isi berita yang bersumber dari siaran pers adalah 73,67% dengan sentimen pemberitaan Positif
85,39%, Netral 14,61%, dan tidak ada pemberitaan Negatif.
Total pertumbuhan audiens media sosial OJK dari seluruh platform media sosial adalah 894.961 (naik 30% dari 2020). Instagram tumbuh 33%, twitter tumbuh 29%, Facebook tumbuh 41%, dan Youtube tumbuh 89%.
Konten media sosial 1.661 (naik 2,83% dari 2020). Jumlah percakapan 307.407 (naik 183,52% dari 2020), dengan sentimen positif 101.895 (naik 87,65% dari 2020).
Dr Aqua menyatakan sangat tertarik dengan paparan yang disampaikan Rahman. Sekaligus mengapresiasi kinerja Kehumasan OJK yang secara signifikan meningkat dibandingkan 2020. Semua itu adalah prestasi bersama yang harus disyukuri dan agar terus ditingkatkan.
“Dari semua yang dipaparkan Pak Rahman kelihatan secara nyata peningkatan kinerja Humas OJK selama 2021 dibandingkan tahun 2020. Padahal masih dalam situasi pandemi Covid-19. Saya sangat mengapresiasi semua prestasi itu,” ungkap Dr Aqua yang mencermati seluruh angka yang disampaikan Rahman.
Anggota Dewan Pakar Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Pusat itu memperkirakan tantangan yang dihadapi Humas OJK pada 2022 mendatang semakin berat. Apalagi ada pemilihan Dewan Komisioner OJK yang pemberitaannya harus dikelola dengan baik agar tidak menjadi bola liar.
“Selain itu masih ada isu-isu yang berkembang selama 2021 pada 2022 diperkirakan akan kembali muncul. Diantaranya mengenai maraknya pinjaman online (pinjol) ilegal, penuntasan aduan korban asuransi Unit-Link, investasi bodong, kasus AJB Bumiputera 1912, Jiwasraya, dan ASABRI,” tutur Dr Aqua.
Baca Juga:Pengadilan Negeri Purwakarta Masih Telusuri Surat Putusan MA Bisa Mengendap 10 TahunBerbagi Kebahagiaan di Hari Ibu, BRI Dukung Kesetaraan Gender & Pemberdayaan Perempuan
Untuk mengantisipasi dan mengatasi semua itu, Dr Aqua menegaskan agar seluruh anggota Working Group Kehumasan OJK semakin kompak dan merapatkan barisan. Bersama-sama menuntaskan semua persoalan tersebut.
Motivator ulung itu mengingatkan agar Humas di masing-masing satuan kerja memperkuat komunikasi internalnya. Hal itu sangat penting untuk memperlancar tugas-tugasnya termasuk mendapatkan seluruh data yang dibutuhkan buat diberikan ke pihak eksternal.