KESEHATAN – Gula seringkali disebut – sebut sebagai faktor penyebab penyakit diabetes yang ditandai dengan tingginya kadar gula (glukosa) yang ada dalam darah.
Efek samping dari gula juga menjadi landasan rencana pemerintah dalam mengenakan cukai pada minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK), yang belum lama ini ramai dibicarakan.
Menurur Ahli Gizi dan Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia Prof. Dr. Ir. H. Hardinsyah, MS, dilansir dari Fin, menjelaskan bahwa mengkonsumsi makanan hanyalah sebagian dari penyebab berbagai macam kondisi kesehatan semisal indeks masa tubuh yang besar, tekanan darah, kolesterol, serta interglukosa.
Baca Juga:Guru SLB Negeri Subang Rilis Cerpen Rindu Yang Tersimpan Di Masa Pandemi Covid-19Bocoran Spesifikasi Suzuki Burgman 150, Pesaing Nmax dan PCX!
Ia menjelaskan, paling tidak ada 8 (delapan) faktor penyebab utama diabetes, tiga dari itu adalah:
- Faktor genetik,
- Usia,
- Gangguan hormon insulin.
“Gula hanya sebagian kecil dari karbohidrat yang ada. Bahwa gula berhubungan dengan diabetes iya, tetapi tidak berarti menjadi penyebab utama,” jelas Prof. Hardinsyah dalam diskusi kesehatan seputar konsumsi gula, Jum’at (24/12/2021).
Benarkah Gula Adalah Penyebab Utama Diabetes? Simak Kata Ahli
Prof. Hardinsyah menjelaskan lebih rinci, dari ilmu gizi, gula ialah termasuk karbohidrat, baik berupa glukosa, sukrosa, juga fruktosa.
“Kalau punya indeks masa tubuh yang besar, tidak hanya faktor makanan yang menjadi penyebab suatu penyakit. Untuk interglukosa, bisa juga karena pankreasnya rusak karena inflamasi dan sebagainya. Jadi faktor makanan itu hanya sebagian,” pungkasnya.
“Apalagi jika berbicara gula, gula itu hanya sebagian kecil dari karbohidrat yang ada. Bahwa gula berhubungan dengan diabetes iya, tetapi tidak berarti menjadi penyebab utama,” tambahnya lagi.
Dari kesempatan yang sama, Dokter Ahli Penyakit Dalam RS Murni Teguh Sudirman Dr. Reta Sp. PD menjelaskan, gula sebagai sumber energi untuk otot serta otak. Dan fungsinya juga dalam pembentukan kolagen, elastin yang diperlukan kulit.
“Gula diperlukan untuk mengatur metabolisme, termasuk untuk menjaga suhu tubuh. Gula juga berfungsi dalam pembentukan kolagen, elastin yang diperlukan untuk kulit. Jika kekurangan gula, otak akan kurang bekerja—menjadi kurang konsentrasi, kurang koordinasi, dan menjadi mudah pusing,” terangnya.