PURWAKARTA-Sepanjang Tahun 2021 banyak peristiwa terjadi peristiwa yang menyedot perhatian publik di Kabupaten Purwakarta bahkan hingga se-Indonesia. Berikut ulasan Pasundan Ekspres.
Pengadilan Agama Purwakarta mencatat ada sebanyak 1.925 perkara perceraian sepanjang 2020.
Nasib nahas menimpa kepala sekolah yang tewas dikeroyok akibat perselingkuhan. Pria berinisial AJ (52) tewas dikeroyok usai berkunjung ke rumah wanita yang diduga selingkuhannya di Desa Sindangsari, Kecamatan Bojong, Sabtu (13/2).
Korban merupakan ASN yang menjabat sebagai kepala sekolah di salah satu Sekolah Dasar (SD) yang ada di Kecamatan Bojong.
Baca Juga:Mengenal Jembatan Lori Jadi Situs Sejarah Peninggalan Belanda di SubangTiga Oknum TNI Penabrak Dua Remaja Kecelakaan Nagreg Jalani Rekontruksi
Pada hari Senin tanggal 5 April 2021, seorang pria ditemukan sudah membusuk di kamar kost. Warga Kp. Cihideung, Kelurahan Ciseureuh, Purwakarta digegerkan dengan penemuan jasad seorang pria dengan kondisi sudah membusuk, Ahad (4/4) sekira pukul 12.00 WIB.
Beralih ke kasus pembunuhan, geng motor meresahkan melakukan pembacokan yang menewaskan Satu orang dan Dua luka berat. Polres Purwakarta meringkus tiga anggota geng motor. Mereka melakukan penganiayaan terhadap anggota geng motor lainnya.
Berita berlanjut di halaman berikutnya…
Pada masa pandemi, 45 ASN terkonfirmasi positif Covid-19 usai libur Lebaran. Sebanyak 45 ASN dari sembilan OPD terkonfirmasi positif Covid-19. “Sampai 23 Juni 2021, kami menerima laporan total ada 45 ASN dari sembilan OPD yang terkonfirmasi positif Covid-19,” kata Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika, Rabu (23/6).
RSUD Bayu Asih menyiapkan 10 peti mati setiap harinya untuk pasien Covid-19 yang meninggal dunia. Direktur Utama RSUD Bayu Asih Agung Darwis Suriaatmadja menyebutkan, jumlah kematian pasien Covid-19 di Purwakarta cukup tinggi. “Ya karena gini ya, peti mati itu memang sebuah kebutuhan lah, karena angka kematian pasien Covid-19 cukup tinggi. Sesuai dengan angka kesakitannya juga tinggi,” katanya, Ahad (27/6).
Ada pula hal unik yang dilakukan masyarakat Purwakarta, yang menjadikan sangkar burung sebagai mas kawin pernikahan. Andi seorang pria asal Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah itu, nekat menghalalkan Atini (30) gadis asal Desa Ciririp menjadi pendamping hidupnya.