Awal Tahun, Tangkapan Ikan Menurun, Akibat Cuaca Ekstrem dan Gelombang Tinggi

PENURUNAN: Kondisi pelelangan ikan di KUD Mina Fajar Sidik ketika musim panen ikan. Namun kini tengah alami penurunan produksi akibat cuaca dan gelombang tinggi air laut. DOK PASUNDAN EKSPRES
PENURUNAN: Kondisi pelelangan ikan di KUD Mina Fajar Sidik ketika musim panen ikan. Namun kini tengah alami penurunan produksi akibat cuaca dan gelombang tinggi air laut. DOK PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

SUBANG-Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Subang menyebut, cuaca ekstrem akhir-akhir ini akan berdampak pada turunnya hasil tangkapan ikan laut. Namun sayang, DKP belum memberikan data penurunan hasil tangkapan tersebut.

Kepala Bidang Perikanan Tangkap DKP Kabupaten Subang Budi Rakhman menyampaikan, saat ini kondisi cuaca buruk. Hal ini berdampak pada hasil tangkapan ikan nelayan jadi menurun. “Kita lihat di awal tahun 2022 ini tangkapan ikan nelayan turun.

Selain disebabkan cuaca, juga karena tinginya gelombang laut hingga 1,25 meter, seperti di perairan laut Karawang, Subang dan Indramayu,” kata Budi kepada Pasundan Ekspres, Kamis (27/1).

Baca Juga:Kenali Gejala OCD yang diderita Aliando Syarief, Bikin Ketakutan3.084 Pegawai Non-ASN di Purwakarta Ikut Kepesertaan BPJamsostek

Ia menjelaskan data jumlah tangkapan ikan dan jenis komoditas laut lainya di tahun 2020, sebanyak 22.111.3 ton. Sedangkan di tahun 2021 mencapai 22.534,6 ton. “Jika melihat dari angka tangkapan ada kenaikan sedikit di dua tahun terakhir. Namun karena cuaca buruk di akhir tahun 2021 hingga saat ini, maka nelayan jarang yang melaut,” jelasnya.

Ia menghimbau nelayan agar tidak melaut di saat cuaca buruk. Sebagai kompensaisinya, pihak DKP akan mengusahakan bantuan bagi para nelayan. Ia juga menambahkan ada sebanyak 600 unit kapal yang digunakan nelayan di Kabupaten Subang berukuran di bawah 5 Gross Ton (GT). Sedangkan untuk kapal di atas 5 GT, ada sebanyak 100 unit.

“Biasanya yang menggunakan kapal ukuran di bawah 5 GT adalah nelayan pribumi, sedangkan yang diatasnya seperti 20-30 GT itu merupakan nelayan andon (pendatang) yang berasal dari brebes, tegal hingga daerah jawa timur,” ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris DKP Subang Dinar Waldinar mengaku tengah memfasilitasi nelayan untuk mendapatkan bantuan alat tangkap dari Kementerian Kelautan dan Perikanan. Untuk di tahun 2021, sudah terealisasi bantuan sebanyak 1.650 pieces jaring Gillnet. “Di tahun ini, kita akan coba lagi mengajukan, untuk per kelompok usaha bersama yang masuk dalam anggota KUD (Koperasi Unit Desa),” kata Dinar.

Ia menjelaskan konsumsi ikan Masyarakat Subang per kapitanya di tahun 2021 rata – rata 39 kilogram. Pihaknya terus meminta masyarakat Kabupaten Subang agar meningkatkan gemar makan ikan. “Kita terus mendorong masyarakat Subang agar meningkatkan gemar makan ikan,” ujarnya. (ygo/sep)

0 Komentar