PURWAKARTA-Buah manggis menjadi produk perkebunan andalan Kabupaten Purwakarta yang menjanjikan dari sisi ekonomi. Bahkan, buah yang punya ciri khas warna kulit merah keunguan itu, kini memiliki daya saing secara global.
Demikian disampaikan Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika saat melepas ekspor manggis ke Kota Guangzhou dan Kota Shanghai, Tiongkok, di Desa Situ, Kecamatan Pondoksalam, Senin (7/2).
Dalam agenda tersebut juga nampak hadir Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Prihasto Setyanto.
Baca Juga:Mayat Perempuan Ditemukan Tanpa Identitas di Cikaum, Ada Luka dan Memar Ditubuhnya6 Makanan yang Tidak Boleh Dimasukan Kedalam Kulkas, Bikin Rasanya jadi Hambar
“Alhamdulillah, komoditi unggulan khas Purwakarta saat ini bisa menembus pasar internasional. Ini menjadi angin segar bagi kami. Sejauh ini, kami telah ekspor ke beberapa negara Asia salah satunya Tiongkok,” kata Ambu Anne.
Menurutnya, melalui dinas terkait, pihaknya terus mendorong produktivitas perkebunan manggis terus meningkat, baik dari sisi kualitas maupun kuantitasnya.
Untuk memperkuat kualitas, lanjutnya, salah satu upayanya yakni dengan memberikan bimbingan mengenai Good Agricultural Practice (GAP) dan Standard Operational Procedure (SOP) kepada para petani.
“Dari sisi kuantitas sendiri, kami terus mendorong bagaimana supaya produktivitasnya terus meningkat. Sehingga, kebutuhan domestik maupun ekspor bisa tetap terpenuhi,” kata Ambu Anne.
Pihaknya selalu didukung oleh Kementerian Pertanian. Ada 158 ribu pohon dan sudah teregistrasi 96 persen. Artinya, itu memenuhi untuk ekspor.
“Kemudian kita terus melakukan sosialisasi dan pembinaan kepada para petani. Karena, mereka juga perlu pendampingan, terlebih dengan perubahan iklim ini mereka harus beradaptasi,” ujarnya.
Ambu Anne juga mengungkapkan bahwa manggis asal Purwakarta sudah terdaftar di Kementerian Pertanian sebagai varietas unggulan.
Baca Juga:PTM di Kabupaten Bandung Barat Diputuskan Terbatas 50 Persen Kapasitas Siswa6 Cara Menghilangkan Bekas Luka di Wajah dengan Bahan Alami
“Kami akan terus menyosialisasikan kepada masyarakat, sehingga nanti permintaan akan semakin tinggi dan manggis varietas Wanayasa menjadi paling digemari,” ucapnya.
Sementara itu, Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Prihasto Setyanto mengatakan, ekspor ke Tiongkok jumlahnya kurang lebih sekitar 3,5 ton yang dikemas dalam 500 boks. Di mana, tiap-tiap boks kurang lebih sekitar 7 kilogram.
“Eksportirnya, PT Kujang Jaya Makmur. Sepekan dua kali dan itu rutin, terus menerus tanpa henti. Nilai ekspor manggis kita pada 2021 lalu mencapai Rp1 triliun. Total secara keseluruhan, dan kurang lebih sekitar 25 ribu ton,” kata Prihasto.