Sebaliknya, bagi penantang punya peluang besar untuk menggeser dominasi petahana. Kesulitan kepala daerah karena situasi Covid-19 mengakibatkan tidak banyak program mercusuar yang bisa dikerjakan dan dikenang publik. Di tahun keempat ini, malah kritik atas minimnya perbaikan infrastruktur selalu deras di berbagai media sosial.
Perlu upaya ekstra menjelaskan, bahwa semua kepala daerah tidak bisa berbuat banyak di tahun 2020-2021. Malah secara tegas di tahun 2020 pemerintah pusat melarang kepala daerah mengalokasikan anggaran untuk infrastruktur. Kecuali darurat kebencanaan. Semuanya harus fokus penanganan Covid-19.
Tapi apalah daya, tidak mudah menjawab netizen. Padahal kerusakan jalan di subang secara presentasi masih lebih banyak yang baik di banding yang rusak. Dari total 1.097 Km panjan jalan kabupaten, hanya 221 Km saja yang rusak berat dan ringan. Tapi mungkin, hanya itu ruang kritik yang tersisa: jalan rusak.
Baca Juga:PPKM untuk Luar Jawa-Bali Diperpanjang hingga 14 Maret, Menko Airlangga Sebut Vaksinasi akan DipercepatAkademisi Olahraga Apresiasi Kinerja KONI Subang, Ingatkan Program DBON
Yang lain: suap jabatan, suap proyek, suap perizinan tidak lagi terdengar. Padahal itu yang jauh mengerikan. Yang mengantarkan tiga kepala daerah Subang tidak tuntas masa jabatan.
Berbahagialah kita masih bebas berbicara dan mengkiritik. Sebagai penanda keterbukaan demokrasi.(*)
Gelombang Cinta Bunga Primadona
Tumbuh di Lahan Lindung Indah Tertata
^^^
Dari Subang Kota Jawara Kita Berdoa
Semoga Tuhan Melindungi Warga Ukraina