Olah Sampah Jadi Briket dan Pelet, Manfaatkan BOSS di Waduk Saguling
BANDUNG BARAT-PT Indonesia Power (IP) Saguling POMU, memanfaatkan keberadaan sampah yang ada di sekitar Waduk Saguling, untuk diolah menjadi briket.
Fasilitas Biomass Operating System of Saguling (BOSS), berlokasi di Jalan Raya Pembangunan, Desa/Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Baca Juga:Resep Iga Garang Asem Asli, Mudah Dibuat untuk Menu KeluargaPenuhi Syarat Kesehatan, Gado-Gado Makanan Tradisional yang Tak Lekang Dimakan Waktu
Manager Sipil dan Lingkungan, PT IP Saguling POMU, Novi Haryanto mengatakan, pengolahan sampah yang dilakukan di BOSS untuk menjadi bahan bakar seperti briket dan pelet.
Hal itu terinspirasi dari IP Bali yang mampu mengolah sampah dan gulma menjadi produk yang berdayaguna dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.
“BOSS ini adalah pilot project yang diinisiasi sejak tahun 2019. Ide awalnya memanfaatkan sampah dan gulma seperti eceng gondok, yang selama ini masuk ke Saguling dan dibersihkan setiap tahun,” tuturnya.
Menurutnya, briket atau pelet bisa dipakai sebagai bahan bakar rumah tangga dan juga untuk pembangkit listrik, karena ada mesin diesel yang bahan bakunya memakai briket.
Hal itu sudah diujicobakan di PLTU Lontar Tangerang, PLTU Suralaya, Cilegon Banten, dan PLTU Pelabuan Ratu, yang diharapkan bisa menghemat bahan bakar.
Berdasarkan hasil kajian, di Waduk Saguling terdapat sekitar 23 jenis sampah baik organik maupun anorganik. Namun yang paling mendominasi seperti sampah plastik, kayu, karet, kayu lapuk, batok kelapa, eceng gondok, dan yang lainnya.
Jika dibiarkan sampah-sampah itu tentunya akan mengganggu kepada operasional mesin pembangkit listrik.
Baca Juga:Fitur Terbaru Instagram, Tampilan Konten di Laman FEEDBajak Laut Indonesia yang Terkenal, Masa Kerajaan Sriwijaya
“Luas Saguling itu sekitar 6.200 hektare dan sekitar 97 hektare-nya dipenuhi eceng gondok. Jika diasumsikan tinggi eceng gondok rata-rata 0,8 meter, maka dengan luasan tadi, terdapat sekitar 760.000 ton eceng gondok di Waduk Saguling yang harus dibersihkan secara kontinyu,” tuturnya.
Novi menyebutkan, pengolahan sampah menjadi briket dan pelet dengan teknologi BOSS menggunakan mesin pencacah dan mixer. Awalnya, sampah dipilah organik dan anorganik lalu disimpan di tempat khusus untuk proses fermentasi.
Yakni dengan ditambahkan bioaktifator, agar proses pembusukannya tidak menimbulkan bau. Setelah berproses selama tujuh hari, kemudian dilakukan pencacahan secara halus dan kasar dengan besaran tertentu. Lalu menghasilkan tepung biomasa organik dan anorganik.