Ngeri!! Lebaran Masih Jauh Harga Daging di Subang Sudah Tembus Rp150.000

Harga Daging di Subang
YUGO EROSPRI/PASUNDAN EKSPRES CEK HARGA: Petugas DKUPP Kabupaten Subang mengecek harga daging di pasar tradisional.
0 Komentar

SUBANG-Awal bulan puasa, harga kebutuhan pokok masyarakat (Kepokmas) mengalami kenaikan. Hal tersebut, menjadi keluhan masyarakat karena situasi yang susah mendapatkan penghasilan di tengah pandemi. Terlebih kebutuhan di bulan puasa lebih besar, dibandingkan saat hari normal.

Warga Gang Kitri – Subang Sopiah (43) mengaku, kebutuhan untuk di bulan puasa lebih besar yang harus dikeluarkan jika dilihat dari belanja dan bahan baku makanan. Seperti contohnya untuk membuat takjil, menu utama, hingga nanti saat sahur tiba, yang hasilnya harus merogoh kocek lebih dalam. “Kalau ibu-ibu sudah paham lah. Sebenarnya, lebih besar pengeluaran di bulan puasa,” ungkapnya.

Kebutuhan tersebut, menurut Sopiah jadi dilema ketika harga bahan pokok mengalami kenaikan. Harga daging sapi yang sebelumnya puasa hanya Rp140.000 per kilogram kini memasuki puasa pertama mencapai Rp150.000 per kilogram.

Baca Juga:Dilakukan Setelah Salat Tarawih, Dinkes Subang Vaksinasi Covid-19 Door To Door Ke MasjidCobain Yuk! Rasa Bakso Urat Pak To Terkenal Enak

“Sudah menjadi kebiasaaan, kalau buka puasa pertama makan daging, pas beli ya kaget saya harganya,” katanya.

Pedagang daging pasar tradisional Subang Taryono (55) mengatakan, kenaikan harga daging sapi dari Rp130.000 – Rp140.000, kini menjadi Rp150.000 karena harga sudah dari pemasok. Harga dari pemasok sudah tinggi. Alhasil untuk harga jual juga dinaikan agar dapat untung. “Kita kan bagaimana yang masok saja. Kita dagang kan juga cari untung,” katanya.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Subang, Drs Bambang Suhendar mengatakan, pasokan daging sapi di Kabupaten Subang sangatlah aman, bahkan sapi-sapi lokal Subang mencapai belasan ribu jumlahnya. “Jangan khawatir dengan keberadaan daging. Sangat aman. Nah, kalau harga, kita juga tidak paham kenapa mengalami kenaikan,” katanya.

Sementara itu, Kepala DKUPP Kabupaten Subang Dr Yayat Sudrajat mengatakan, pihaknya rutin melakukan pengecekan terhadap komoditi di berbagai pasar tradisional dan toko moderen. Seperti tahun sebelumnya, ketika menjelang hari besar harga kepokmas mengalami kenaikan. “Permintaan banyak, suplai sedikit. Pasti harga melonjak. Hukum ekonomi,” katanya.(ygo/vry)

0 Komentar