Ulasan Ibnu Abidinu:
مسجد البيت أي موضع أعد للسنن والنوافل بأن يتخذ له محراب وينظف ويطيب كما أمر به فهذا مندوب لكل مسلم
“Yang dimaksud masjid rumah adalah ruangan yang diperuntukkan melaksanakan ibadah sunnah dan shalat sunnah, dengan gambaran dalam ruangan tersebut terdapat mihrab dan ruangan tersebut dibersihkan serta diberi wewangian, seperti halnya yang diperintahkan (syara’). Memiliki ruangan dengan model demikian disunnahkan bagi setiap muslim” (Muhammad Amin bin ‘Umar bin Abdul Aziz Abidin, Hasyiyah ibnu ‘Abidin, juz 1, hal. 675)
Pengertian I’Tikaf Menurut 3 dari 4 Imam Mazhab, dan Cara Melaksanakannya! Agar Penghujung Ramadhan Berkah
Niat I’Tikaf di Rumah
نَوَيْتُ الإعْتِكَافَ فِى هَذَا الْمَكَانِ لله تَعَالَى “Nawaitu al-i’tikâfa fî hâdza al-makâni lillâhi ta’âlâ”
Rukun I’Tikaf
1) niat,
2) berdiam diri di masjid sekurang-kurangnya selama tumaninah shalat,
3) masjid,
Baca Juga:Usai Dilantik sebagai Wali Kota Definitif Bandung, Yana Mulyana Siap Tuntaskan Janji PolitikVaksin Booster di Cimahi Belum Tercapai Target
4) orang yang beri’tikaf. (Beragama Islam, berakal sehat, bebas dari hadat’s besar, tidak sah jika tidak memenuhi syarat).
I’tikaf ada 3;
1) i’tikaf mutlak,
2) i’tikaf terikat waktu tanpa terus-menerus,
3) i’tikaf terikat waktu dan terus-menerus.
Niat I’tikaf mutlak
: نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ للهِ تَعَالَى
“Aku berniat i’tikaf di masjid ini karena Allah.”
Niat i’tikaf terikat waktu, :
نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ يَوْمًا/لَيْلًا كَامِلًا/شَهْرًا لِلهِ تَعَالَى
Artinya, “Aku berniat i’tikaf di masjid ini selama satu hari/satu malam penuh/satu bulan karena Allah.”
نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ شَهْرًا مُتَتَابِعًا
Artinya, “Aku berniat i’tikaf di masjid ini selama satu bulan berturut-turut karena Allah.”
Niat i’tikaf yang dinadzarkan:
نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ فَرْضًا للهِ تَعَالَى
Artinya, “Aku berniat i’tikaf di masjid ini fardhu karena Allah.”
نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ شَهْرًا مُتَتَابِعًا فَرْضًا للهِ تَعَالَى
Artinya, “Aku berniat i’tikaf di masjid ini selama satu bulan berturut-turut fardhu karena Allah.”
Catatan: Pada i’tikaf mutlak,apabila misal kita keluar dari masjid tanpa keingnan untuk kembali, lalu ternyata kita kembali, maka kita diharuskan berniat lagi, dengan i’tikaf dianggap baru.
Jika saat keluar masjid ktia berniat kembali lagi, mau ke masjid yang tadi atau masjid lain, maka tidak perlu niat baru lagi.
Hal yang Membatalkan I’Tikaf
1) berhubungan suami-istri,
2) mengeluarkan sperma,