Mengerikan! Ditemukan Benda Mematikan Bersumber dari Gunung Krakatau

Mengerikan! Ditemukan Benda Mematikan Bersumber dari Gunung Krakatau
Mengerikan! Ditemukan Benda Mematikan Bersumber dari Gunung Krakatau. Ilustrasi Foto : tampang.com
0 Komentar

Nasional – Status Gunung Anak Krakatau hari ini berubah menjadi siaga dari sebelumnya waspada.

Masyarakat dihimbau waspada, nelayan dan wisatawan tidak diperbolehkan mendekati gunung yang berada di Perairan Selat Sunda.

“Kami minta nelayan maupun wisatawan tidak mendekati kawasan Gunung Anak Krakatau,” kata Kepala Pos Pemantauan Gunung Anak Krakatau di Pasaran Kabupaten Serang Deni Mardiono di Serang, Banten, Senin (25/4).

Baca Juga:Cara Terbaik, Parenting untuk Anak AutisDeretan Restoran All You Can Eat di Bandung, Harga Bersahabat dan Lezat

Aktivitas letusan Gunung Anak Krakatau sejak tanggal 22 April 2022, mengeluarkan abu vulkanik hitam ke daerah Sumur dan Panimbang, Kabupaten Pandeglang.

Mengerikan! Ditemukan Benda Mematikan Bersumber dari Gunung Krakatau.

Gunung Anak Krakatau juga mengeluarkan lontaran bebatuan pijar.

Oleh sebab itu, Deni mengungkapkan pihaknya tidak mengijinkan nelayan maupun wisatawan mendekati kawasan gunung tersebut karena ditakutkan terkena batu pijar yang suhunya cukup panas dan mematikan.

“Kami merekomendasikan sekitar 5 kilometer untuk jarak aman dari kawasan Gunung Anak Krakatau,” jelasnya.

Kabid Humas Polda Banten Kombes Shinto Silitonga mengungkapkan pihaknya sudah menerima pengumuman dari pemerintah melalui surat dari Badan Geologi Kementerian ESDM pada 24 April 2022 terkait status Gunung Anak Krakatau.

Pada surat bernomor 184.Lap/GL.05/BGL/2022 yang ditandatangani oleh Kapala Badan Geologi Eko Budi Lelono, dinyatakan peningkatan tingkat aktivitas Gunung Anak Kraktau dari Level II-Waspada menjadi Level III-Siaga.

“Benar, kami telah menerima surat dari Badan Geologi Kementerian ESDM dan telah mempelajari isi dalam surat tersebut untuk ditindaklanjuti oleh Polda Banten,” jelas Shinto dalam keterangannya pada Senin (25/4).

Baca Juga:Pakar Ungkap Aplikasi PeduliLindungi Sebagai Aplikasi yang Bagus, Berikut AlasannyaSimak! Tips Mudik Lebaran, Agar Tidak Sering Buang Air Kecil Selama Perjalanan

Kombes Shinto mengatakan, Badan Geologi telah melakukan pemantauan hampir seluruh tubuh Gunung Anak Krakatau memperlihatkan keadaan yang berbahaya.

“Potensi bahaya berupa lontaran materiel pijar dalam radius 2 km dari pusat erupsi, kemungkinan lontaran akan menjangkau jarak yang lebih jauh dan sebaran abu vulkanik juga bergerak sesuai arah dan kecepatan angin ke kawasan yang lebih jauh,” jelas Shinto mengutip isi dalam surat itu. (jpnn/yni)

0 Komentar