SUBANG-Lulusan pendidikan kesetaraan di semua jenjang meliputi paket A, B C di Subang mengalami peningkatan selama beberapa tahun terakhir.
Tahun 2018 lalu lulusan tercatat sebanyk 767 orang. Tahun 2019 sebanyak 1.840 orang. Tahun 2020 sebanyak 3.175 orang. Tahun 2021 sebanyak 3.634 orang.
Peningkatan jumlah lulusan itu dibarengi dengan bertambahnya Satuan Pendidikan Non Formal (SPNF) dari tahun ke tahun.
Baca Juga:Ramadan Berkah, Semangat Berbagi JNE Semakin Menggelora Hingga Beri Promo Diskon 40 PersenMelihat 235 Koleksi di Museum Subang Hasil Revitalisasi, Cara Asyik Belajar Sejarah dan Tumbuhkan Rasa Bangga
Tahun 2018 jumlah SPNF terdiri dari 1 Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dan 25 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Kemudian, tahun 2019 sebanyak 1 SKB dan 29 PKBM. Tahun 2020 sebanyak 1 SKB dan 32 PKMB. Lalu di tahun 2021 tercatat ada 1 SKB dan 42 PKBM.
Kepala Bidang PAUD dan Dikmas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang, Toto Suyanto melalui Kasi Keaksaraan dan Kesetaraan, Sutanto menyampaikan, peningkatan jumlah lulusan pendidikan kesetaraan tidak terlepas dari aktifnya sosialisasi kepada masyarakat.
“Kami terus mensosialisasikan kepada masyarakat pentingnya pendidikan kesetaraan. Melalui pendidikan kesetaraan ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan individu juga ijazah pendidikan kesetaraan sebagai syarat misalnya untuk keperluan pekerjaan,” ungkap Sutanto kepada Pasundan Ekspres, belum lama ini.
Peningkatan jumlah lulusan pendidikan kesetaraan akan berpengaruh terhadap peningkatan rata-rata lama sekolah (RLS) di Subang. Semakin banyak lulusan pendidikan kesetaraan, maka akan meningkatnya RLS.
Melansir dari website resmi Disdik Provinsi Jawa Barat, RLS di Subang tahun 2021 di angka 7,11. Angka itu mengalami kenaikan sejak lima tahun terakhir. RLS tahun 2016 yaitu 6,58, tahun 2017 yaitu 6,83, tahun 2018 yaitu 6,84, tahun 2019 yaitu 6,85 dan tahun 2020 yakni 7,10.
Peningkatan jumlah lulusan pendidikan kesetaraan ini tak terlepas dari intervensi pemerintah pusat yang memberikan bantuan operasional pendidikan (BOP).
Ikthiar yang kini dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang untuk terus meningkatkan jumlah lulusan pendidikan kesetaraan yakni melalui bantuan keuangan dari pemerintah daerah.
Baca Juga:Polsub Berusia Delapan Tahun, Dari Diberi Pinjaman Tempat Kuliah Hingga Punya Empat Gedung MegahMenyandang Status Ibu Muda, Dhia Salsabila Sempat Bingung Sambil Urus Usaha
Skema bantuan dari APBD kabupaten yakni melalui melalui dana Pagu Indikatif Kewilayahan (PIK). Harapannya, BOP bagi pendidikan kesetaraan melalui APBD kabupaten dapat meningkatkan jumlah lulusan pendidikan kesetaraan.
“Kehadiran pemda untuk membantu pendidikan kesetaraan dengan memberikan BOP dari APBD ini suatu langkah yang maju,” jelasnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Subang, Tatang Komara menegaskan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Subang saat ini masih rendah dibanding kabupaten/kota lain di Jawa Barat.