Sejarah Singkat Halal Bihalal Tradisi Idul Fitri di Indonesia

halal bihalal
Muslim people celebrating Eid al-fitr, Shaking hands wishing each other. Families gather together, Muslim man kissing her mother hand, Tradition of Eid al-Fitr. Vector in flat style
0 Komentar

RAGAM-Halal bihalal merupakan salah satu tradisi yang melekat di Indonesia. Biasanya, tradisi ini dilakukan pada saat Hari Raya Idul Fitri maupun setelahnya.

Saat halal bihalal, biasanya ada acara berupa pertemuan yang digelar untuk bersilaturahmi dan saling bermaaf-maafan bersama saudara maupun kerabat.

Makna halal bihalal yang pertama bisa dilihat dari segi hukum. Secara umum, kata halal bihalal digunakan sebagai lawan balij dari kata haram. Sehingga bisa dipahami halal bihalal merupakan kegiatan yang dilakukan agar terbebas dari dosan dan kesalahan.

Baca Juga:Sosok Raden Topo Wresniwiro, Aktor Keturunan Indonesia di Doctor Strange 2Mengenal America Chavez, Karakter Baru MCU di Doctor Strange 2

Halal bihalal pertama kali dicetuskan oleh KH Wahab Chasbullah pada 1946. Pada maaa itu, Indonesia diketahui sedang mengalami masalah disintegtasi bangsa.

Dalam kondisi tersebut, Bung Karno kemudian memanggil KH Wahab Chasbullah untuk memberikan saran dan pendapat guna mengatasi situasi politik tersebut.

Pada saat itu, KH Wahab Chasbullah memberikan saran untuk melaksanakan kegiatan halal bihalal. Dalam kegiatan tersebut diharapkan masyrakat Indinesia dapat mempererat tali persaudaraan, kemanusiaan dan kebangsaan.

Dalam Ukhuwah NU, ketiga hal ini disebjt juga dengan islamiyah, basyariyah, dan wathaniyah, yang biasanya dilakukan pada momen bulan Syawal untuk saling bermaaf-maafan.

Dilaksanakan pada awal-awal kemerdekaan, tradisi halal bihalal ini lantas bertahan hingga saat ini.

Kegiatan silaturahmi ini bahkan dilakukan oleh masyarakat setiap perayaan Idul Fitri hingga kini baik dalam lingkup keluarga besar, lingkungan kerja, hingga kerabat, dan teman dekat. (cdp)

0 Komentar