Kepala BPS: Neraca Dagang RI Defisit Karena Impor Ampas Dan Sisa Industri Makanan Terbesar dengan Argentina Capai USD 320,2 Juta

DEFISIT: Indonesia mengalami defisit neraca dagang dengan sejumlah negara. disway
DEFISIT: Indonesia mengalami defisit neraca dagang dengan sejumlah negara. disway
0 Komentar

JAKARTA– Kepala BPS Margo Yuwono menyebut, Indonesia mengalami defisit neraca dagang dengan sejumlah negara. Terbesar dengan Argentina, Australia, dan Thailand.

“Dengan Argentina, neraca perdagangan RI mengalami defisit 320,2 juta dolar AS, di mana penyebabnya karena Indonesia mengimpor serealia, serta ampas dan sisa industri makanan,” kata Mago di Jakarta, Selasa 17 Mei 2022.

Sedangkan dengan Australia, Margo mencatat, Indonesia mengalami defisit 283,5 juta dolar AS.

Baca Juga:Laporkan Hewan Ternak Jika Terindikasi Penyakit Mulut dan KukuPolemik Pemilihan Ketua Umum KONI KBB, Dinilai Sarat Intervensi Kekuasaan

“Penyebab utamanya yakni RI mengimpor bahan bakar mineral dan serealia,” ujarnya.

Sedangkan defisit neraca perdagangan terbesar ketiga dengan Thailand, yakni sebesar 217,9 juta dolar AS.

“Penyebab utamanya impor plastik dan barang dari plastik, serta gula dan kembang gula,” imbuhnya.

Sementara defisit perdagangan dengan dua negara konflik Ruia dan Ukraina mencapai US$240,5 juta pada Januari-April 2022.

Padahal sebelumnya, Indonesia mencatatkan surplus perdagangan dengan kedua negara sebesar US$117,3 juta pada Januari-April 2021.

“Konflik Rusia-Ukraina itu merugikan kita, terlihat bahwa neraca perdagangan empat bulan terakhir ini kita defisit kepada dua negara, di mana dibandingkan tahun lalu kita masih mendapatkan surplus dari Ukraina dan Rusia,” ungkapnya.

Khusus Ukraina, lanjut Margo, defisit ini berkurang karena realisasi impor produk dari negara tersebut turun. Salah satunya impor serelia.

Baca Juga:Waspada! Begini Ciri-ciri Suami Selingkuh dan Punya SimpananSpesifikasi dan Harga Canon EOS R5 C Lengkap Kelebihannya yang Super Multifungsi

“Perang Rusia-Ukraina membuat Indonesia mengalihkan impor serelia dari Ukraina ke Australia dan Argentina,” pungkasnya.(dw/ded)

 

0 Komentar