SUBANG-Pengunjung ke Museum Wisma Karya Kabupaten Subang, mulai terlihat ada geliat paska Belajar Tatap Muka (BTM) diberlakukan 100 persen.
Kepala UPTD Museum Wisma Karya Subang Hendrik Gunawan mengatakan, kunjungan tersebut setiap harinya ke museum selalu ada anak-anak sekolah, mulai dari PAUD, TKA, sampai dengan SMA,.
“Namun kunjungan tersebut belum maksimal, karena belum diundang semuanya. Ada rencana kita undang anak-anak sekolah itu per wilayah, atau per korwil, tujuannya agar tertib,” ujar Hendrik, Rabu (15/6).
Baca Juga:Satlantas Polres Subang Renovasi MushalaPilkada Subang, H Endang Kosasih Maju Independent
Sementara itu, lanjutnya, kunjungan dari luar daerah pun sudah mulai berdatangan. Seperti dari Bandung dan sejumlah daerah lainnya, termasuk dari Batang Jawa Tengah.
“Dari luar kota juga kita harapkan, pada libur Sabtu-Minggu itu ada yang berkunjung. Karena wisata itu, ramainya pada libur week end, dan long week end,” imbuhnya.
Sedangkan untuk kunjungan wisatawan asing ke Museum Wisma Karya, perlu ada inovasi untuk menarik minat. Butuh dukungan dari pemerintah daerah, agar semua pendukung seperti infrastruktur, dan transportasi ke beberapa titik lokasi wisata yang tergambarkan di etalase sejarah singkat, yang ada di museum.
“Mudah-mudahan saja, ke depan semuanya sudah terkoneksi, dari dukungan pemerintah. Kunjungan wisatawan asing bisa berdatangan ke sini. Apalagi Subang memiliki histori sejarah dengan kolonial Belanda, Inggris ketika pendudukan P&T Land di Subang, serta bertekuk lututnya tentara Belamda terhadap Jepang di Pangkalan Udara Kalijati, pada perang Dunia kedua,” pungkas Hendrik.
Apresiasi pada museum Subang juga sempat datang dari Ketua DPRD Subang, Narca Sukanda saat mendatangi Museum Wisma Karya.
Dia menyebut, sebagai masyarakat Subang dirinya merasa bangga Subang memiliki museum yang modern dengan koleksi yang komplit.
“Saya melihat museum Subang di Wisma Karya tampilannya sangat modern dengan koleksi yang komplit. Apalagi, di sini juga dituliskan sejarah Subang dan banyak benda-benda bersejarah lainnya yang bisa memberi kita pengetahuan tambahan,” katanya.
Baca Juga:WiramaJelang Pemilu, Ruhimat Fokus Ketertinggalan Pembangunan
Sementara itu, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Subang, M Khadar yang mendampingi Ketua DPRD menyebut, saat ini museum Subang sudah memiliki koleksi sekitar 230 benda sejarah, dengan tambahan satu yakni Golok Barlen menjadi 231.