OBAT PMK sedang dirancang. Para peternak tidak bisa menunggu. Mereka pun mencoba Eco Enzyme.
Begitu banyak relawan Eco Enzyme sekarang ini.
Ada Vera Tan di Batam, ada Joko Nusantara di Bali. Ada Ira di Surabaya.
Sampai ada yang mendirikan gerakan penyelamat bumi.
Semua orang bisa membuat Eco Enzyme sendiri. Termasuk Anda. Dan saya. Saya lagi belajar dari Vera, Ira, dan Joko itu.
Baca Juga:Trend Pakai Layering Parfume, Begini Cara MenggunakannyaNikita Mirzani Berencana Jual Rumah dengan Alasan Ini, Harganya Wow Banget!
Yang menyiapkan obat PMK, Anda sudah bisa menebak: drh Indro Cahyono. Peneliti serius segala macam virus itu.
Sudah tiga hari Indro melakukan PCR pada sapi-sapi itu. Mokusnya diambil dari pangkal hidung. Air liurnya juga diperiksa. Pun air susunya.
“Saya juga melakukan pengambilan darah sapi untuk diperiksa antibodinya,” ujar drh Indro Cahyono, Ahad lalu.
Peneliti virus lulusan Gadjah Mada dan Australia ini ingin menemukan obat penyakit mulut dan kuku pada sapi (PMK). Penyakit itu lagi melanda Indonesia. Bikin kaget. Sudah lebih 30 tahun Indonesia dinyatakan bebas penyakit PMK (Disway 23 Mei 2022: Kuku Mulut).
Anda sudah tahu: sapi tidak punya lengan. Dari mana pengambilan darahnya? “Dari ekornya. Dekat pangkal ekor. Di bagian yang biasa menutup anusnya,” ujar drh Indro.
“Saya optimistis, satu minggu lagi sudah menemukan obatnya,” ujarnya. “Penelitian ini harus dilakukan untuk memastikan obat yang tepat,” tambahnya. “Tidak hanya coba-coba,” tambahnya.
Penelitian itu dilakukan di sebuah kandang sapi di dekat Bandung. Ada 12 sapi yang terkena PMK yang jadi objek penelitian. Juga beberapa sapi yang sehat sebagai pembanding.
Baca Juga:Tata Cara Daftar Ulang PPDB Jabar 2022, Lengkap JadwalnyaZahra Muzdalifah Jadi Bidadari Sepakbola Dambaan Pria, Begini Sepak Terjangnya
“Kalau mulut dan kuku sapi sudah terlihat luka itu berarti sudah hari ke 4 virus PMK menyerang,” katanya. Selain khusus menyerang mulut dan kuku virus ini juga bisa menyerang jantung. Tapi jarang.
Sapi yang terserang PMK akan memiliki antibodi. Tapi antibodi itu baru muncul di hari ke 7. Berarti sapi yang sudah luka itu, yang sudah sulit makan itu, masih akan terus diserang virus selama tiga hari lagi. Tanpa perlawanan. Maka tiga hari itu harus dipakai habis-habisan untuk menyelamatkan sapi. Itulah tiga hari yang kritis.