JAKARTA– Sejumlah peneliti di Jepang melakukan tes pada sosok jasad yang diduga merupakan mumi Putri Duyung yang telah berusia 300 tahun untuk mencari asal usul mumi tersebut.
Jasad yang tampak aneh itu, nampak berwarnah hitam dengan panjang 30 sentimeter. Nampak mumi itu memiliki tangan dan ekor serta wajahnya terangkat seperti sedang berteriak.
Mumi itu disimpan dalam sebuah kotak di sebuah kuil di prefektur Okayama, di bagian selatan pulau Honshu Jepangm. Tetapi sampai sekarang asal-usul Mumi itu belum diketahui.
Baca Juga:Viral Ibu Minta Ganja Medis Untuk Anaknya, Polda Metro Jaya: Tetap DilarangPil Pahit MTQ Ke-37 Tingkat Jabar, Kafilah Subang Terjun dari Peringkat Empat Ke-17
Benda mumi itu yang tampaknya memiliki kuku dan gigi, rambut di kepala dan sisik di tubuh bagian bawahnya.
Dikutip dari Independent, Mumi itu telah dikirim untuk CT scan di rumah sakit hewan Universitas Sains dan Seni Kurashiki untuk diteliti pada Mei 2022 lalu.
Surat kabar Jepang Asahi Shimbun mengatakan, kotak yang ditemukan berisi Mumi itu dengan secarik kertas yang menulis bahwa Mumi itu ditangkap di jaring ikan di Samudra Pasifik tahun 1736 dan 1741.
“Putri duyung kering” dikatakan telah disimpan oleh sebuah keluarga dan kemudian diteruskan ke yang lain sebelum akhirnya diakuisisi oleh sebuah kuil, yang memajangnya sekitar empat dekade lalu,” tulis surat kebara tersebut.
Mumi itu pertama kali diremukan oleh sejarawan Jepang bernama Hiroshi Kinoshita, dari Okayama Folklore Society. Dia menemukan objek tersebut saat mempelajari Kiyoaki Sato.
Dia mengatakan dia tidak percaya itu putri duyung asli, tetapi mungkin dibuat untuk ekspor ke Eropa atau untuk acara khusus di Jepang.
Namun, sampai saat ini, pemeriksaan rinci tentang asal-usulnya belum dilakukan.
Sekarang, para ilmuwan akan menganalisis perawatan antiseptik yang digunakan untuk mengawetkan mumi dalam kondisi yang baik serta melakukan studi DNA untuk menentukan dari apa benda itu dibuat.
Baca Juga:Ini Cara Bawaslu Kabupaten Subang Sukseskan Pemilu 2024Peremajaan, Kementerian PUPR Ganti Empat Jembatan di Jalur Pantura
Mumi putri duyung itu diperkirakan telah digunakan sebagai objek pemujaan di Jepang selama periode tersebut.
Imam kepala di kuil itu berkata: “Kami telah memujanya, berharap itu akan membantu meringankan pandemi virus corona meskipun hanya sedikit. Saya berharap proyek penelitian ini dapat meninggalkan catatan untuk generasi mendatang.” Katanya. (fin)